Example floating
Example floating
banner 728x250
NGANJUK

Selamatkan Warga Dari Ancaman Polusi Debu Batu, Kades SDP Stop Industri Pemecah Batu Beroperasi

Mulyadi Memo
×

Selamatkan Warga Dari Ancaman Polusi Debu Batu, Kades SDP Stop Industri Pemecah Batu Beroperasi

Sebarkan artikel ini

NGANJUK, MEMO – Warga Dusun Takat Desa Kampungbaru, Tanjunganom, Nganjuk akhirnya terbebas dari ancaman polusi debu batu dan bisingnya suara mesin pemecah batu.

Itu setelah melewati proses panjang dari para warga terdampak melawan tangan tangan besi big bos ( owner) yang memiliki kekuatan modal dan dekengan yang tidak mudah untuk dipatahkan.

Debat pendapat dan adu argumentasi sempat memakan waktu panjang. Kelompok pro kontra pun bermunculan.

Namun itu tidak bikin ciut hati warga .Terus maju melakukan aksi penolakan kepada crew pengusaha pemecah batu waktu itu.

“Jika usaha itu berdiri dan beroperasi, maka ketenangan dan kesehatan warga terancam. Karena mau tidak mau setiap harinya warga akan menghirup udara kotor akibat debu batu. Belum lagi suara bising mesin pemecah batu maka sangat menganggu ketenangan lingkungan,” terang sejumlah warga dusun takat.

Puncak persoalan bisa berhenti dijelaskan juga oleh para warga karena kebijakan dan sikap tegas Kades Kampungbaru ,Susilo Dwi Prasetyo .

Orang orang kepercayaan ” Big Bos ” seperti diceritakan oleh para warga sempat berupaya keras melakukan upaya lobi ke level pimpinan desa ( lurah) guna meredam gejolak warga namun ditolak .

” Mereka bertujuan agar misi besarnya bisa tercapai. Yaitu bisa mengantongi rekom dari lurah untuk syarat pengurusan ijin ke daerah namun kandas. Karena sikap tegas pak lurah seperti itu akhirnya semua bisa selesai,” papar para warga.

Pengakuan warga seperti itu ternyata dibenarkan oleh Kades Kampungbaru, Susilo Dwi Prasetyo. Menurut kades muda ini memang pernah didatangi sekelompok orang suruhan pemilik usaha untuk melakukan lobi lobi.

” Karena selain tidak sesuai aturan, juga akan menimbulkan dampak sosial, maka saya memutuskan menolak keras untuk dihentikan rencana usaha pemecah batu tersebut,” ujar Susilo.

Dengan sikap tegas SDP panggilan akrab kades kampungbaru seperti itu tampaknya mendapat respon positif dari warga dusun takat khususnya yang berdekatan dengan industri pemecah batu yang lokasinya di perbatasan desa kampungbaru ujung selatan atau sudah masuk wilayah Desa Kurungrejo Kecamatan Prambon. ( Adi )