2.041 Bencana Menerjang, 172 Jiwa Melayang, Warga Mengungsi!

Miris! 2.041 Bencana Menerjang, 172 Jiwa Melayang, Warga Mengungsi!

MEMO,Jakarta:    Mirisnya, sejak awal tahun hingga Juli 2023, Indonesia telah dilanda oleh lebih dari 2.000 kejadian bencana yang menghancurkan.

Banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor menjadi momok utama, mengakibatkan korban jiwa mencapai 172 orang dan puluhan ribu orang terluka dan terdampak.

Bacaan Lainnya

Bukan hanya itu, lebih dari 3 juta jiwa terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri. Data BNPB menggambarkan situasi genting yang harus segera ditangani.

Data Bencana Terbaru di Indonesia, Banjir dan Tanah Longsor Mendominasi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa sejak 1 Januari hingga 31 Juli 2023, telah terjadi ribuan kejadian bencana di Indonesia. Total ada 2.041 kejadian bencana yang terjadi selama periode tersebut.

Jenis bencana alam yang paling dominan adalah banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor. Jumlah bencana banjir yang tercatat mencapai 732 kejadian, cuaca ekstrem sebanyak 659 kejadian, dan tanah longsor mencapai 354 kejadian.

Kejadian Bencana di 5 Provinsi Paling Parah: Jawa Barat dan Jawa Tengah Teratas

Selain itu, ada juga kejadian bencana lainnya, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mencatat sebanyak 234 kejadian. Dalam rentang waktu tersebut, bencana-bencana ini menyebabkan kerugian besar, termasuk hilangnya nyawa dan luka-luka.

BNPB melaporkan bahwa akibat bencana tersebut, terdapat 172 orang meninggal dunia, 8 orang hilang, dan 5.534 orang mengalami luka-luka atau terdampak. Bencana juga menyebabkan lebih dari 3 juta jiwa warga Indonesia harus mengungsi.

Selama periode 7 bulan tersebut, terdapat lima provinsi yang paling banyak mengalami kejadian bencana. Provinsi Jawa Barat mencatat 372 kejadian bencana, diikuti oleh Jawa Tengah dengan 350 kejadian. Selanjutnya, Aceh mengalami 116 kejadian, Jawa Timur 111 kejadian, dan Kalimantan Selatan 88 kejadian.

Bencana ini juga menyebabkan kerugian materiil yang signifikan, termasuk kerusakan rumah dan fasilitas umum. Jumlah total rumah yang rusak mencapai 21.019 unit, terdiri dari 15.332 rumah rusak ringan, 2.924 rumah rusak sedang, dan 2.763 rumah rusak berat.

Tidak hanya itu, fasilitas umum juga mengalami kerusakan akibat bencana ini. Sampai akhir Juli, tercatat ada 498 fasilitas yang mengalami kerusakan. Di antaranya, 234 fasilitas pendidikan rusak, 224 fasilitas peribadatan rusak, dan 40 fasilitas kesehatan yang mengalami kerusakan.

Semoga dengan adanya data dan informasi ini, kita dapat lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam di masa depan.

Perjuangan Melawan Bencana dan Dampaknya Pada Masyarakat

1. Kerugian Material dan Fasilitas Umum Rusak

Pos terkait