NGANJUK, MEMO – Berawal dari persoalan penundaan pengajuan program PTSL tahun 2025 di Desa Bandung Kecamatan Prambon, Nganjuk, sempat memicu protes sebagian kelompok warga setempat.
Dan muncul kabar pula akan dilakukan unjuk rasa dari warga bersama Forum Peduli Masyarakat Nganjuk yang diketuai Suyadi. Sesuai rencana seharusnya aksi unjuk rasa digelar hari ini ( Rabu,26/02/2025) di halaman balai desa Bandung.
Namun agenda itu tiba tiba dibatalkan. Itu bersamaan dengan munculnya surat pembatalan yang ditandatangani Ketua FPMN Suyadi tertanggal 25/02/2025 atau satu hari sebelum rencana aksi unjuk rasa akan digelar.
Dengan pembatalan aksi demo tersebut, akhirnya dari kelompok warga setempat yang semula akan melakukan protes dibawah koordinasi Mariyani hanya bisa melakukan konsolidasi dengan Pemdes Bandung .
Dalam forum koordinasi antara sekelompok perwakilan warga dari 4 dusun dibawah koordinator Muryani bersama jajaran Pemdes Bandung berjalan mulus tanpa ada protes keras.
Artinya pertanyaan warga tentang kenapa program PTSL tahun 2025 ditunda semua bisa dijawab dengan lugas dengan dasar yang jelas.
Seperti dijelaskan Kepala Desa Bandung, Ir.Heru Subagiyo di dalam forum diantaranya pertimbangan penundaan pelaksanaan PTSL tahun 2025 dikarenakan situasi desa belum kondusif. Termasuk Pemdes sudah menerima surat jawaban dari BPN bahwa kouta PTSL tahun ini dibatasi hanya 30 ribu. Sehingga jika dipaksakan tetap mengajukan ke BPN dipastikan tidak bisa.