Kediri, Memo
Ditengah memberikan pepenget kepada 65.000 jamaah, sami’in dan sami’at yang hadir dalam Haul Gus Miek ke 32, Mbah Gus Robert, tiba tiba berhenti dan meneteskan air mata. Putra Gus Miek tersebut teringat dengan pesan terakhir Gus Miek, untuk meneruskan tradisi semaan Al Qur’an dan Dzikrul Ghofiliin.
Tidak lama berselang, Gus Tuba, putra Gus Robert, yang juga sebagai pelindung Dzikrul Ghofiliin Moloekatan, juga terharu, hingga meneteskan air mata. Pesan Gus Miek, nampaknya, sangat mengena dalam lubuk hati serta jiwa hingga mendalam.
Gus Robert, memberi nama jamiyah Dzikrul Ghofiliin Moloekatan, dalam rangka mengembalikan ajaran Gus Miek yang orisinil dan tidak ditambah tambahi dengan kegiatan lain, misalnya ceramah. Moloekatan adalah kegiatan semaan Al Qur’an, dimulai dari sholat Subuh, hingga Sholat Dhiha berjamaah, Sholat Duhur, Ashar, Magrib hingga Isyak.