KEDIRI, [Memo.co.id] – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito, kembali memantik semangat perubahan. Dalam Rembuk Stunting terbaru, Mas Dhito tak hanya berpuas diri dengan penurunan angka, tetapi juga mengungkap “akar persoalan” baru yang harus segera dibenahi: kebersihan air dan sanitasi yang buruk.
Mas Dhito menegaskan bahwa perjuangan melawan stunting di Kediri kini telah bergeser. “Salah satu penyebab utama bukan lagi gizi buruk, melainkan kurangnya kepedulian warga terhadap kebersihan air,” ujarnya, menandakan bahwa kini fokus perhatian beralih ke faktor higienitas lingkungan.
Baca Juga: Warga Kelurahan Pojok, Tagih Janji Politik Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati
Strategi baru ini menuntut aksi cepat di lapangan. Mas Dhito langsung meminta para camat untuk memperbarui data, khususnya di kategori keluarga miskin (Desil 1, 2, 3, dan 4). Mengingat Pemkab Kediri tengah gencar mengupayakan status Open Defecation Free (ODF), masalah fasilitas jamban yang tidak layak menjadi target utama yang harus ditangani segera.
Target Ambisius: Dari 8% Menuju Nol Persen
Secara historis, upaya Pemkab Kediri patut diapresiasi. Angka stunting berhasil ditekan dari 21% menjadi 8% dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Bupati muda ini merasa bahwa progres terbaru—penurunan hanya 0,46%—masih jauh dari kata memuaskan.
Baca Juga: Link Live Streaming Derbi Jatim Persik vs Persebaya, Pertaruhan Gengsi di Tanah Netral Gresik
“Penurunan angka stunting memang terjadi, namun 0,46% bagi saya kurang signifikan,” tegas Mas Dhito.












