PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus berupaya mempersiapkan segala hal menjelang beroperasinya Kereta Api Cepat yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Saat ini, seluruh peralatan KA Cepat sedang menjalani tahap Uji Pertama oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan izin operasi KA Cepat tersebut.

Eva Chairunisa, Sekretaris Perusahaan KCIC, menjelaskan bahwa KA Cepat ini merupakan moda transportasi baru di Indonesia yang memanfaatkan teknologi canggih. Proses sertifikasi merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi sesuai peraturan untuk menguji kehandalan rangkaian kereta yang akan beroperasi.

“KA Cepat ini membawa berbagai teknologi mutakhir yang sebelumnya belum dikenal di Indonesia, seperti kemampuan untuk beroperasi dengan kecepatan hingga 350 km/jam, sistem komunikasi GSM-R, serta sistem pengoperasian yang unik, dan berbagai inovasi lainnya. Semua komponen ini harus dipersiapkan dengan cermat agar sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ungkap Eva dalam pernyataannya pada Jumat (18/8/2023).

Sertifikasi dan Pengujian: Kunci Sukses Operasional Kereta Api Cepat KCIC

Uji Pertama KA Cepat mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan No. 7 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Kereta Api Kecepatan Tinggi. Proses pengujian ini melibatkan beberapa tahap, termasuk Uji Statis yang mencakup pengecekan dimensi, berat, kelistrikan, dan komponen lainnya, serta Uji Dinamis yang mencakup pemeriksaan sistem pengereman, pengecekan suhu, penilaian kehandalan, dan kenyamanan saat kereta beroperasi, serta berbagai aspek lainnya.

KCIC telah mempersiapkan 12 rangkaian KA Cepat, terdiri dari 11 rangkaian Kereta Penumpang dan 1 rangkaian Kereta Inspeksi. Saat ini, seluruh rangkaian tersebut sedang dalam proses pengujian untuk memastikan bahwa operasi KA Cepat nantinya dapat berlangsung dengan aman dan nyaman.