Example floating
Example floating
banner 728x250
Hukum-Kriminal

Saksi Angkatan 80 UGM Ungkap Fakta Kuliah Bareng Jokowi, Luruskan Isu Hari Mulyono dan Pembimbing

A. Daroini
×

Saksi Angkatan 80 UGM Ungkap Fakta Kuliah Bareng Jokowi, Luruskan Isu Hari Mulyono dan Pembimbing

Sebarkan artikel ini
Saksi Angkatan 80 UGM Ungkap Fakta Kuliah Bareng Jokowi, Luruskan Isu Hari Mulyono dan Pembimbing

Mataram, Memo | – Polemik seputar dugaan ketidakaslian ijazah sarjana Presiden Joko Widodo dari Universitas Gadjah Mada (UGM) masih menjadi perbincangan hangat publik. Di tengah pusaran isu tersebut, seorang individu yang mengaku sebagai rekan seangkatan Presiden di Fakultas Kehutanan UGM, Andi Pramaria, tampil ke permukaan untuk memberikan kesaksiannya.

Andi, yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Perdagangan Provinsi NTB, membenarkan bahwa dirinya menempuh studi bersama Jokowi di kampus tersebut. Ia bahkan menegaskan keduanya mengikuti upacara wisuda serentak pada tanggal 19 November 1985.

“Saya betul-betul menyaksikan dan berbarengan dengan Pak Jokowi pada waktu kuliah sampai lulus. Wisuda juga bareng,” ungkap Andi saat dijumpai di kediamannya di Mataram pada Sabtu (17/5/2025). Ia bahkan mengidentifikasi posisi mereka dalam foto kelulusan yang sempat viral: “Kalau di foto yang beredar, Pak Jokowi nomor dua dari kanan, saya nomor dua dari kiri.”

Dalam beberapa hari belakangan, Andi mengakui cukup padat melayani permintaan wawancara dari berbagai awak media terkait isu ijazah yang menyeret nama Presiden.

Soal Jenis Huruf dan Keyakinan Historis

Menanggapi perdebatan mengenai jenis huruf “Times New Roman” yang muncul dalam polemik, Andi turut memperlihatkan ijazah sarjananya sendiri dari UGM. Menariknya, dokumen kelulusannya tersebut juga menggunakan jenis huruf yang sama, persis seperti yang disorot oleh Roy Suryo dan pihak lain dalam menuding adanya pemalsuan ijazah.

Andi menjelaskan, pada era studinya, mahasiswa tidak memiliki opsi untuk memilih atau mengajukan protes terhadap jenis huruf yang digunakan pada ijazah. Mereka hanya menerima apa yang dicetak. “Percetakan yang digunakan kampus atau ijazah dicetak rata-rata di Percetakan Perdana,” imbuhnya.

Meskipun demikian, Andi secara jujur menyatakan dirinya tidak berada dalam posisi untuk mengonfirmasi keaslian ijazah yang saat ini dimiliki oleh Presiden Jokowi. Namun, berdasarkan perspektif sejarah dan historis, Andi pribadi meyakini ijazah Jokowi adalah asli, dengan catatan format dan isinya memang sama seperti ijazah yang dimilikinya.

Meluruskan Dosen Pembimbing Skripsi dan Isu Hari Mulyono

Andi juga mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi kesimpangsiuran mengenai sosok dosen pembimbing skripsi Presiden Jokowi. Berbeda dengan persepsi yang beredar, Andi menegaskan bahwa Kasmojo, yang sempat disebut-sebut, bukanlah pembimbing skripsi utama.

“‘Pak Kasmojo adalah dosen pembimbing kartu rencana studi (KRS) dan hanya sebagai asisten dosen,’ jelas Andi. ‘Pembimbing skripsi Jokowi yang sebenarnya adalah Prof Sumitro’.”

Lebih lanjut, Andi turut meluruskan perihal sosok Hari Mulyono yang disebut-sebut memiliki kemiripan fisik dengan Presiden. Saat disinggung topik ini, Andi mengaku telah mencari dalam foto-foto wisuda namun tidak menemukan keberadaan Hari Mulyono di sana. Andi dengan tegas menyatakan adanya perbedaan fisik yang jelas antara keduanya. “Jauh ya, beda,” kata Andi. “Pak Jokowi itu kurus, tetapi Hari Mulyono itu agak gemuk.”

Ia menjelaskan bahwa Hari Mulyono memang rekan seangkatan di Fakultas Kehutanan dan merupakan sepupu Presiden Jokowi. Hari Mulyono juga merupakan suami pertama dari adik kandung Jokowi, Idayati, yang telah meninggal dunia. Idayati kemudian menikah lagi dengan Anwar Usman, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi.

Keakraban Angkatan dan Rencana Reuni

Andi juga berbagi cerita mengenai keakraban para alumni angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM yang berjumlah 67 orang. Mereka hingga kini masih sering menjalin komunikasi dan berdiskusi bersama. “Kita sering ngobrol, ya ketawa-ketawa gitulah. Kita akrab sampai sekarang,” tuturnya, menggambarkan suasana persahabatan di antara mereka.

Mantan Kepala Dinas yang kini menjabat di UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Dinas Koperasi (Balatkop) Provinsi NTB ini turut menginformasikan rencana reuni angkatan mereka yang dijadwalkan pada Juni 2025.

Ketika ditanya mengenai keaktifan Presiden Jokowi di grup WhatsApp angkatan, Andi menyebut bahwa Presiden sudah lama tidak aktif di grup tersebut, terhitung sejak beliau menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, karena kesibukannya. Menariknya, nama grup percakapan tersebut, “Spirit 80”, merupakan pemberian dari Presiden Jokowi sendiri.

Di akhir kesaksiannya, Andi Pramaria menekankan bahwa tujuannya berbicara bukanlah untuk membela Presiden Jokowi semata. Ia semata-mata ingin memberikan informasi sebagai saksi mata bahwa ia adalah rekan kuliah Presiden dan, penting dicatat, ia tidak berada dalam posisi untuk memastikan keaslian ijazah yang saat ini beredar atas nama Ijazah Jokowi UGM

. Kesaksian ini menambah kepingan informasi dari sudut pandang Teman Kuliah Jokowi  di tengah Polemik Ijazah Presiden   . Ia juga secara langsung membantah kemiripan fisik yang beredar mengenai sosok <a href=”[URL yang tidak valid dihapus]”>Hari Mulyono Jokowi</a>.