MEMO – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan kembali mengalami tekanan pada hari ini, Rabu (12/2/2025). Menurut Ariston Tjendra, seorang analis pasar uang, pernyataan yang disampaikan oleh Ketua Bank Sentral AS menjadi faktor utama yang bisa memperburuk pelemahan rupiah.
Pada sesi perdagangan kemarin, rupiah telah melemah sebesar 0,16 persen atau turun sebanyak 25 poin, sehingga berada di level Rp16.383 per dolar AS. “Pelaku pasar tampaknya merespons pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, yang disampaikan dalam pertemuannya dengan Senat AS tadi malam,” ungkap Ariston.
Powell memberikan sinyal bahwa suku bunga saat ini kemungkinan akan tetap dipertahankan dalam jangka waktu yang lebih lama. Hal ini menandakan bahwa The Fed belum berencana untuk melakukan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat, mengingat kondisi ekonomi AS yang masih cukup kuat.