Ini Rahasia Dukungan Tersembunyi Kiai NU untuk Prabowo di Pilpres!

Ini Rahasia Dukungan Tersembunyi Kiai NU untuk Prabowo di Pilpres!
Ini Rahasia Dukungan Tersembunyi Kiai NU untuk Prabowo di Pilpres!

MEMO

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan pernyataan kontroversial Yenny Wahid tentang dukungan kiai terhadap Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024 telah menjadi topik hangat. Namun, bagaimana sebenarnya sikap PBNU terkait Pilpres mendatang?

Bacaan Lainnya

Simak kesimpulan artikel ini untuk memahami posisi resmi PBNU dan pandangan para kiai terhadap calon presiden.

PBNU: Netralitas Tidak Terkoyak oleh Klaim Yenny Wahid

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrurozi memberikan tanggapan terhadap pernyataan yang disampaikan oleh Putri Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yaitu Yenny Wahid. Yenny mengklaim bahwa banyak kiai Nahdlatul Ulama yang bersimpati terhadap calon presiden Prabowo Subianto.

Dalam pandangan Fahrurozi, pernyataan yang disampaikan oleh Yenny bukanlah representasi sikap resmi PBNU. Ia menekankan bahwa jika Yenny memberikan dukungan tersebut, hal itu didasarkan pada kapasitas dan kehendak pribadinya, bukan sebagai perwakilan dari PBNU. Gus Fahrur, demikian ia biasa disapa, mengungkapkan pandangannya pada hari Senin (11/9).

Gus Fahrur dengan tegas menyatakan bahwa PBNU tetap netral dan tidak mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap kandidat tertentu dalam Pemilihan Presiden tahun 2024. Ia menegaskan bahwa PBNU tidak memberikan pernyataan dukungan kepada siapa pun.

Di sisi lain, Gus Fahrur juga menjelaskan bahwa para kiai memberikan dukungan kepada calon presiden tertentu atas nama pribadi mereka sendiri dan bukan sebagai bagian dari pengurus NU. Ia menekankan bahwa para kiai adalah pemimpin pesantren, dan di dalam NU terdapat sebanyak 28 ribu pesantren.

Klarifikasi Gus Fahrur: PBNU Tetap Netral dalam Pilpres 2024

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, juga telah menegaskan bahwa tidak ada calon presiden atau calon wakil presiden, atau kandidat lainnya yang dapat mengatasnamakan NU. Yahya, yang akrab disapa Gus Yahya, menjelaskan bahwa jika ada calon yang mengklaim dirinya sebagai wakil dari NU, maka itu hanya didasarkan pada inisiatif pribadinya.

Gus Yahya menegaskan bahwa sikap ini telah ia sampaikan berulang kali dan ia kembali menegaskan bahwa tidak ada calon yang dapat diidentifikasi sebagai perwakilan dari NU. Pernyataan ini ia sampaikan di Kantor PBNU, Jakarta, pada Sabtu (2/9) yang lalu.

Pos terkait