NGANJUK, MEMO – Luas lahan tanam padi di Kabupaten Nganjuk untuk tahun ini baru mencapai 46.007 hektar. Padahal untuk pencapaian program swasembada pangan, lahan yang harus ditanami padi targetnya sekitar 85.769 hektar.
Dengan realita itu tampaknya Dinas Pertanian tidak mengenal kata pesimis , namun sebaliknya justru tetap optimis bagaimana bisa mewujudkan pencapaian program swasembada pangan di Kabupaten Nganjuk sesuai harapan.
Salah satunya dengan mengeksiskan program percepatan Lahan Tambah Tanam ( LTT). Artinya dalam satu tahun masa tanam diharapkan para petani di Kabupaten bisa menanam minimal 2 kali tanam sampai 3 kali tanam padi. Tujuannya agar bisa menambah grafik angka hasil produksi panen padi meningkat.
” Seperti lahan pertanian di Desa Sonobekel dalam satu tahun sudah bisa menanam tiga kali tanam padi. Makanya acara tanam serentak 14 Propensi kita pilih disini,” kata Istna usai mengikuti zoom meeting bersama Presiden RI Prabowo Subianto pada hari Rabu ( 23/04/2025).
Upaya lain seperti disampaikan Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Itsna Shofiani akan intens memberikan support kepada petani untuk bisa merubah image negatif selama ini berkembang di masyarakat bahwa bertani itu tidak menguntungkan dan bertani itu tidak bisa hidup sejahtera.
” Image seperti itu harus dirubah. Karena untuk mencapai swasembada pangan syaratnya petani harus tetap menanam dan stop import,” terangnya.
Dibalik harapan itu masih kata Istna tentunya harus dibarengi dengan peningkatan sarana prasarana pertanian yang tercukupi.