Bayu menjelaskan lebih lanjut, “Keterlambatan ini biasanya disebabkan karena kapal seharusnya berlabuh selama 5 hari untuk menyelesaikan bongkar muat, namun akhirnya memakan waktu lebih lama misalnya karena cuaca buruk atau alasan lainnya seperti hujan.”
Meskipun jumlah denda demurrage belum dipastikan, Bayu menegaskan bahwa biaya ini biasanya tidak melebihi 3 persen dari nilai impor yang terlambat. Saat ini, Bulog masih melakukan perhitungan biaya lainnya seperti asuransi, negosiasi, dan permintaan diskon terkait masalah ini.
Meskipun demikian, Bayu memastikan bahwa Bulog telah mengantisipasi anggaran untuk menanggung biaya demurrage ini. Hal ini sudah menjadi bagian dari perencanaan anggaran sehingga tidak akan berdampak signifikan terhadap keuangan Bulog.
“Dengan sudah terhitung dalam anggaran ekspor-impor, keterlambatan ini tidak mempengaruhi neraca keuangan Bulog secara berarti,” pungkasnya.
Penjelasan Biaya Demurrage Impor Beras oleh Bulog: Sebab, Dampak, dan Solusi
Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Bulog, menjelaskan bahwa biaya demurrage yang timbul akibat keterlambatan bongkar muat impor beras mencapai jumlah yang signifikan, meskipun besaran pastinya masih dalam proses perhitungan. Faktor-faktor seperti kondisi cuaca buruk, situasi di pelabuhan, dan hari libur menjadi penyebab utama keterlambatan ini. Meskipun begitu, Bulog telah mempersiapkan anggaran untuk menanggung biaya demurrage ini agar tidak mengganggu neraca keuangannya.
