Kediri, Memo – Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana akan memperjuangkan berdirinya sekolah SMA negeri di Kecamatan Kunjang. Hal itu disampaikan Mas Dhito sapaan akrabnya, merespon aspirasi warga di wilayah utara Kabupaten Kediri ini pada Senin (4/11/2024).
Budiono, seorang warga Kunjang mengungkapkan, program yang telah dijalankan calon bupati petahana itu di periode pertama sudah baik dan patut dilanjutkan. Pun begitu, di bidang pendidikan warga Kunjang berharap Mas Dhito bisa membangunkan sekolah SMA Negeri.
Pasalnya, Kecamatan Kunjang yang berbatasan dengan kabupaten tetangga seperti Jombang tersebut, menurut Budiono, hingga saat ini belum terdapat sekolah SMA negeri.
“Anak anak kita kalau mau mencari sekolah SMA harus ke kabupaten lain. Harapan kita orang tua kalau ada sekolah negeri anak cucu kita nanti cari sekolah tidak perlu jauh-jauh, ” ungkap Budiono kepada Mas Dhito saat berkunjung ke PT Usaha Tani Maju.
Mendengar harapan warga tersebut, Mas Dhito menerangkan, dalam catatannya setidaknya ada tiga kecamatan yang belum terdapat sekolah SMA Negeri yakni Ngancar, Banyakan dan Kunjang. Pun demikian, kewenangan sekolah setingkat SMA berada di pemerintah provinsi.
Dalam kepemimpinannya di periode pertama, Mas Dhito mengaku telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur terkait usulan pembangunan sekolah SMA di wilayahnya. Disisi lain, pemerintah Kabupaten Kediri telah membangun sekolah SMP.
“Nanti saya akan minta ke provinsi lagi, karena kita telah bangun dua SMP, harapannya provinsi bisa membangunkan SMA,” terang Mas Dhito.
Disisi lain, disampaikan Mas Dhito, untuk sekolah setingkat SMA/SMK, Pemerintah Kabupaten Kediri memiliki SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School gratis khusus bagi warga keluarga kurang mampu. Selain itu, ada pula sekolah SMK dibawah naungan Yayasan Canda Bhirawa.
“Kalau provinsi nggak mau bangun, kita yang bangun tapi dibawah yayasan yang dikelola Pemerintah Kabupaten,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Mas Dhito dalam kampanyenya di Kecamatan Kunjang bertemu dengan warga di Desa Pakis, karyawan PT Usaha Tani Maju di Desa Tengger Lor dan warga Desa Kapas.