Adapun debitur besar yang dimaksud adalah yang sangat terpengaruh oleh kebijakan pengetatan mobilitas yang dilakukan pemerintah. Di mana inilah yang membuat kredit sektor korporasi masih mencatatkan pertumbuhan negatif di akhir Juni 2021.
“Debitur-debitur besar ini termasuk yang usahanya adalah hotel berbintang, termasuk airline ya dan juga restoran-restoran, ini ada beberapa yang belum buka,” jelasnya.
Oleh karenanya, ke depan OJK akan terus memantau kinerja debitur korporasi yang terdampak sekali dengan pandemi covid-19 agar bisa bangkit dan kembali melakukan kredit.
“Kami monitor secara individu debitur-debitur besar tersebut untuk bisa bangkit kembali,” tegasnya.