Tim Basarnas bersama unsur SAR gabungan terus berjibaku dalam operasi pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Hingga Kamis, 3 Juli 2025 siang, data menunjukkan 31 penumpang berhasil diselamatkan, namun kabar duka menyelimuti dengan ditemukannya 4 korban meninggal dunia.
Dramatis Kesaksian Korban Selamat KMP Tunu Pratama Jaya Terungkap
Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, mengungkapkan detail penemuan korban selamat. Mereka ditemukan di berbagai titik perairan sekitar wilayah Gilimanuk hingga Klimanur.
“Penemuan korban selamat ada yang menggunakan life jacket, ada juga yang terdampar di pantai dengan selamat. Mereka memang berusaha bertahan dengan alat bantu seadanya,” jelas Nanang Sigit. Ini menunjukkan kegigihan para penumpang untuk bertahan hidup di tengah musibah.
Para korban yang berhasil diselamatkan langsung dievakuasi dan dikumpulkan di Pelabuhan ASDP Gilimanuk. “Kondisi mereka umumnya sehat, meski beberapa mengalami kelelahan dan dehidrasi ringan. Tim medis sudah menangani semuanya,” tambah Nanang. Perawatan cepat menjadi kunci untuk memulihkan kondisi para penyintas.
Empat Jenazah Ditemukan Basarnas Perluas Area Pencarian di Selat Bali
Sementara itu, empat korban meninggal dunia ditemukan di lokasi yang berdekatan di perairan Cilimanuk. “Tiga korban ditemukan berdekatan, sedangkan satu lainnya terpisah tidak jauh dari titik penemuan pertama. Jenazah sudah dibawa ke RSUD Jembrana untuk penanganan lebih lanjut,” terang Nanang.
Penemuan ini menambah daftar panjang korban tragedi.
Basarnas menerapkan pola penyisiran dengan radius awal enam nautical mile dari lokasi kejadian. Namun, seiring dengan penemuan korban yang terus berlanjut, area pencarian diperluas secara bertahap.
“Kalau hari ini masih ada korban yang belum ditemukan, area akan kami perluas lagi, karena ada kemungkinan korban terbawa arus atau gelombang,” kata Nanang. Perluasan ini menunjukkan adaptasi tim SAR terhadap kondisi perairan yang dinamis.
Armada Besar Dikerahkan Helikopter Siap Memantau Selat Bali
Untuk mendukung upaya pencarian yang masif, Basarnas telah mengerahkan 15 kapal penyisir, termasuk KRI KMSAR Permadi dari Surabaya dan KMSAR Emina dari Denpasar.
“Selain kapal, kami juga mengerahkan helikopter yang sore ini dijadwalkan tiba di Ketapang. Dari udara, visibilitas akan lebih luas sehingga diharapkan dapat membantu mempercepat pencarian,” jelasnya. Pengerahan aset laut dan udara ini menunjukkan keseriusan dalam operasi kemanusiaan ini.
Nanang menegaskan, fokus pencarian saat ini masih di permukaan laut. “Kondisi kapal tenggelam total. Ada kemungkinan korban masih terjebak di dalam kapal, tapi kami prioritaskan pencarian di permukaan lebih dulu,” ujarnya.
Prioritas ini diambil mengingat kondisi kapal yang sudah tidak terlihat. Terkait penyebab pasti tenggelamnya kapal, Basarnas belum dapat memberikan keterangan pasti.
“Kami hanya menerima informasi awal, katanya kapal sempat miring dan sulit dihubungi. Soal penyebab pasti, itu ranah pihak berwenang lainnya,” pungkas Nanang.
Proses pencarian akan terus dilanjutkan hingga seluruh penumpang berhasil ditemukan. Basarnas juga mengimbau seluruh kapal penyeberangan yang melintas di Selat Bali untuk waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda korban di perairan. Hal ini demi memastikan tidak ada lagi korban yang terlewat.