Surabaya, Memo
Pendapatan dari jaga warung kopi (warkop) rupanya masihlah kurang. Terdakwa Mudjiono, 49, masyarakat Jalan Kupang Gunung Timur VI, Surabaya, pada akhirnya buka usaha lain. Usahanya ini membuat Mudjiono harus bermasalah dengan kepolisian.
Mudjiono diamankan karena kasus sediakan jasa esek-esek. Polisi amankan uang Rp 400 ribu dan handuk dan seprai.
Terdakwa Mudjiono cari konsumen setia dengan mempromokan di sosial media (sosmed) Facebook. Dia tawarkan jasa esek-esek dengan biaya Rp 1,7 juta untuk durasi waktu satu sampai dua jam. Konsumen setianya selanjutnya disuruh tiba ke sebuah hotel di Jalan Taman Putro Agung, Surabaya, untuk eksekusinya.
“Tersangka akui baru saja sekali, tetapi tetap kami kembangkan lagi,” kata Kapolsek Tambaksari Kompol M Akhyar, Rabu (1/6).
Akhyar menjelaskan, terduga mendapatkan untung dari aksinya sediakan layanan prostitusi online ini. Dari harga yang dibanderol sebesar Rp 1,tujuh juta, terduga memberi Rp 500 ribu untuk wanita pekerja sex. Sementara selisihnya dikantongi sendiri.
Tersangka Mudjiono akui uangnya dipakai untuk kepentingan setiap hari. “Dia pakai untuk kepentingannya. Wanita yang ditempatkan kerja ini diperkirakan telah dikenali sebelumnya,” terang Akhyar.
Pernyataan terdakwa pada polisi, sesudah konsumen setia tertarik, dia selanjutnya meminta mengabari lewat WhatsApp (WA). Kemudian, dia mulai tawarkan wanita berikut biayanya.
Berkenaan biaya, terdakwa tawar-menawar harga dahulu dengan konsumen setianya. “Apabila sudah setuju baru dikasih tahu lokasi tersangka. Mekanismenya bayar dahulu,” katanya.