Kediri Memo.co.id
Banjir bandang yang melanda tiga desa di lereng gunung Wilis , di wilayah Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri akhir Januari lalu menjadi keprihatinan PT.Gudang Garam Tbk, karena itu PT.Gudang Garam melakukan penghijauan di lereng Gunung Wilis, guna cegah banjir. Dalam konservasi penghijauan hutan dan pemberdayaan masyarakat PT.Gudang Garam Tbk menggandeng Perhutani melakukan penanaman 90.000 batang pohon bambu petung,Kamis (9/2/17).
Kawasan konservasi yang dihijaukan berada di lereng Gunung Wilis dan Gunung Kelud. Total lahan yang ditanami mencapai 500 hektar, untuk cegah banjir.
Penanaman simbolis pohon bambu Petung ini dilakukan Bupati Kediri Haryanti Sutrisno bersama pejabat muspida. Dari direksi PT GG Tbk diwakili Slamet Budiono serta Andi Purwadi, Kadivre Perhutani Jatim.
Slamet Budiono menjelaskan konservasi hutan ini merupakan bentuk kepedulian sosial dari Gudang Garam.“Kami berharap kegiatan ini bermanfaat bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat,” jelasnya
Slamet juga menambahkan,” lokasi penghijuan dapat diperluas di lokasi lainnya.Setiap ada kesempatan, kami bisa bekerja sama,”ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno,mengungkapkan, bambu Petung dapat dimanfaatkan untuk berbagai kerajinan dan bangunan.Bambu Petung juga bermanfaat untuk penahan air serta menghasilkan oksigen.
Di sisi lain, Kadivre Perhutani Jatim, Andi Purwadi menyambut baik kerja sama dengan pihak PT GG. Karena tanaman bambu memiliki banyak fungsi dan manfaatnya untuk masyarakat.
“Bambu punya aspek ekonomis, mulai kerajinan dan industri. Selain itu menjadi tanaman energi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelasnya.
Namun Andi Purwadi juga berpesan kepada masyarakat di sekitar hutan agar ikut merawat bambu tersebut.
Kegiatan konservasi penanaman 90.000 tanaman bambu Petung ini juga melibatkan 12 kelompok lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) di Kabupaten Kediri.(eko)
