Example floating
Example floating
Politik-Birokrasi

Pentingnya Kepemimpinan dalam Pengembangan Softskill Melalui Kegiatan Kepramukaan

Avatar
×

Pentingnya Kepemimpinan dalam Pengembangan Softskill Melalui Kegiatan Kepramukaan

Sebarkan artikel ini
Pentingnya Kepemimpinan dalam Pengembangan Softskill Melalui Kegiatan Kepramukaan
Example 468x60

MEMO,Semarang:      Dalam sorotan “Pentingnya Kepemimpinan dalam Pengembangan Softskill Melalui Kegiatan Kepramukaan,” Siti Atikoh Supriyanti, Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah, membagikan wawasan tentang bagaimana kepramukaan menjadi wadah efektif untuk membentuk jiwa kepemimpinan.

Artikel ini akan membahas perannya dalam mengasah softskill dan lifeskill, serta bagaimana kepramukaan menjadi panggung uji bagi para pemimpin masa depan.

Kepemimpinan Sejati: Pengalaman Siti Atikoh Supriyanti di Kwartir Daerah Jawa Tengah

Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah, Siti Atikoh Supriyanti, mengungkapkan bahwa kegiatan kepramukaan tidak hanya melibatkan pengembangan softskill dan lifeskill semata. Dalam lingkungan kepramukaan, jiwa kepemimpinan juga akan diuji dan dibentuk.

Keseimbangan Gender dan Dedikasi: Suksesnya Kepramukaan Jawa Tengah di Bawah Atikoh

“Atas dasar kepramukaan, kita diajarkan tentang kepemimpinan, baik itu untuk anggota laki-laki maupun perempuan,” ujar Atikoh setelah menghadiri acara Malam Gala Dinner “Peumulia Jamee” Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka XI di Balee Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, pada Jumat (1/12/2023).

Lebih lanjut, kepramukaan bukan hanya mengajarkan anggotanya mengenai sandi, tali-temali, dan baris berbaris saja. Sebaliknya, kepramukaan memberikan pelatihan softskill dan lifeskill kepada para anggotanya.

Atikoh menekankan bahwa kepemimpinan, khususnya, akan teruji dalam setiap kegiatan kepramukaan. Sebagai perempuan pertama yang memimpin Kwartir Daerah Jateng, Atikoh mendorong agar generasi muda tetap aktif dalam kepramukaan, meskipun terdapat dampak perkembangan teknologi yang pesat.

Ia mencontohkan bahwa di Jawa Tengah, kepramukaan aktif melibatkan anggota dari tingkat SD hingga mahasiswa dan dewasa. Atikoh menyatakan bahwa baik anggota laki-laki maupun perempuan memiliki keseimbangan dalam kemampuan dan dedikasi di dalam kepramukaan.

“Sebagai anggota Pramuka, perempuan akan siap menjadi pemimpin kapan saja dan di mana saja karena mereka telah teruji,” tegasnya.

Baca Juga  Selamatkan Jurnalisme Berkualitas! "Hak Penerbit" Jadi Senjata Ampuh Kemkomdigi

Dalam kesempatan tersebut, Atikoh juga bertemu dengan Ketua Kwarnas Budi Waseso, sementara acara dihadiri oleh Kwartir Daerah Aceh, Muzakir Manaf. Atikoh terlihat duduk bersama Waka Kwarnas GKR Mangkubumi, anggota DPR Illiza Sa’aduddin, dan perwakilan Kwartir Daerah Sulut.

Sebagai informasi, kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) XI Gerakan Pramuka 2023 di Aceh berlangsung selama empat hari, dimulai dari 1 hingga 4 Desember. Acara tersebut juga mencakup pemilihan Ketua Kwartir Nasional untuk periode 2023-2028.

Dengan menyoroti pengalaman Siti Atikoh Supriyanti, dapat disimpulkan bahwa kepramukaan bukan sekadar aktivitas fisik, namun merupakan laboratorium bagi pembentukan karakter dan kepemimpinan.

Di tengah arus perkembangan teknologi, kepramukaan di Jawa Tengah tetap relevan dan mampu menciptakan keseimbangan gender dalam pembentukan pemimpin.

Melalui Munas XI Gerakan Pramuka 2023, terbuka peluang untuk merayakan suksesnya kepramukaan dan menyaksikan perkembangan kepemimpinan yang berkelanjutan.