Lebih lanjut, Hinky menjelaskan bahwa vaksin bukanlah racun sehingga tidak memerlukan detoksifikasi. Sebaliknya, vaksin berfungsi untuk menetralisir virus atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Beberapa informasi beredar bahwa mandi dengan soda kue, garam Epsom, dan boraks bisa menjadi metode detoksifikasi vaksin. Ada juga yang mengusulkan mencuci darah sebagai cara detoksifikasi.
Namun, menurut Hinky, metode-metode ini justru dapat menimbulkan masalah baru. Misalnya, soda kue digunakan untuk menetralkan asam, sementara boraks memiliki sifat karsinogenik yang dapat memicu kanker.
Cuci darah sendiri dilakukan untuk menetralkan racun dalam darah, namun vaksin bukanlah racun. Oleh karena itu, proses detoksifikasi tidak relevan dalam konteks pemberian vaksin yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.
Pertanyaan Seputar Detoksifikasi Vaksin Covid-19: Mitos atau Fakta?
Meskipun ramai di media sosial, istilah “detoksifikasi vaksin Covid-19” tidak memiliki landasan medis yang kuat. Ketua Komnas PP KIPI, Hinky Hindra Irawan Satari, menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 bukanlah zat yang bersifat racun, sehingga proses detoksifikasi tidak relevan. Metode-metode detoksifikasi yang diusulkan, seperti mandi dengan soda kue, garam Epsom, atau bahkan mencuci darah, justru dapat menimbulkan masalah kesehatan baru. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami fakta-fakta yang benar terkait dengan vaksinasi Covid-19 dan tidak terjebak dalam klaim yang tidak berdasar di media sosial.