Example floating
Example floating
Birokrasi

Kisah Pembajakan Kader, di PSI dan PPP, Bayangan Sang King Maker

A. Daroini
×

Kisah Pembajakan Kader, di PSI dan PPP, Bayangan Sang King Maker

Sebarkan artikel ini
Kisah Pembajakan Kader, di PSI dan PPP, Bayangan Sang King Maker

Pintu kantor Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terbuka lebar. Di tengah hiruk pikuk partai yang dulu memproklamirkan diri sebagai “partai anak muda,” masuklah sosok-sosok veteran politik. Paling mencolok adalah Ahmad Ali, mantan Wakil Ketua Umum Nasdem yang kini didapuk menjadi Ketua Harian PSI.

Perpisahan Kader Partai  yang Menyakitkan, dan Garansi Pilpres 2029

Perpindahan Ahmad Ali bukanlah sekadar transfer biasa. Ini adalah sebuah manuver politik yang terencana, yang akarnya menjulur hingga ke dalam Istana Negara.

Baca Juga: Presiden Prabowo Pastikan Kereta Cepat Melaju Jauh hingga Banyuwangi, Sumatera dan Kalimantan Menyusul

The Great Poaching War: Mengapa Nasdem Kehilangan Darah

Kisah Ahmad Ali adalah kisah perpisahan yang menyakitkan. Ia dan beberapa kader senior lain seperti Bestari Barus dan Ibu Jaz (Janet dari Jawa Timur), adalah bagian dari eksodus besar yang membongkar keretakan internal Partai Nasdem.

Analisis mendalam menyebutkan, Nasdem menjadi sarang yang rapuh setelah pertarungan Pilpres 2024. Keputusan Ketua Umum Surya Paloh mendukung Anies Baswedan berbuah pahit. Menurut sumber Tempo, bisnis dan media milik Surya Paloh mengalami kesulitan; ada upaya sistematis untuk merekontrak ulang bisnis kateringnya di Freeport.

Baca Juga: Bukan Cuma Soal Gizi, Mas Dhito Ubah Strategi Lawan Stunting Kediri, Soroti Kebersihan Air dan Sanitasi Warga

Di internal partai, kekecewaan memuncak. Kader senior merasa tak dibela saat terjerat kasus hukum (seperti eks Menteri Kominfo Johnny Plate dan Syahrul Yasin Limpo). Lebih parah, logistik partai terganggu, dan Surya Paloh dianggap tidak lagi fokus pada manajemen, membuat para kader di daerah yang ingin maju Pilkada tidak mendapat rekomendasi.

Inilah momen kerentanan yang dimanfaatkan oleh “King Maker.”

Baca Juga: Menkeu Purbaya Tegas Tolak Lanjutkan 'Burden Sharing' BI, Demi Jaga Independensi Moneter

“Jokowi memang punya peran dalam upaya membesarkan PSI, terutama soal bajak-membajak,” ujar narasumber.

Presiden Joko Widodo dilaporkan secara pribadi mendekati tokoh-tokoh ini, bahkan meminta Ahmad Ali untuk menjadi mentor bagi Kaesang sebelum putra bungsu Presiden itu menjadi Ketua Umum PSI.

Jokowi juga bertemu dengan kader-kader baru, memberikan PR untuk “membumikan PSI” di kantong-kantong suara yang dulu bukan segmennya, seperti di Jawa Timur, bahkan meminta mereka menghapus sapaan “Brosis” yang dianggap tak familiar di luar Jakarta.

Garansi 2029: Harga Tiket PSI

Namun, pembajakan besar-besaran ini memiliki harga politik yang jauh lebih mahal dan sensitif.

Jelang Kongres PSI, proses masuknya Ahmad Ali ternyata harus melewati meja izin di lingkaran kekuasaan lain—yaitu dari calon Presiden 2029, Prabowo Subianto.