Example floating
Example floating
Peristiwa

Ketika Logo Masjid Jadi Penanda, Kisah Pasang Spanduk Bakso Babi, Langkah Humanis Jamin Kejujuran Dagang

A. Daroini
×

Ketika Logo Masjid Jadi Penanda, Kisah Pasang Spanduk Bakso Babi, Langkah Humanis Jamin Kejujuran Dagang

Sebarkan artikel ini
Ketika Logo Masjid Jadi Penanda Kisah Pasang Spanduk Bakso Babi Langkah Humanis Jamin Kejujuran Dagang

Daripada masalah berlarut, DMI lantas mengambil langkah berani dan unik pada Februari 2025. “Kita langsung eksekusi buatkan spanduknya yang gede, yang jelas dan terbaca,” terang Bukhori. Spanduk itulah yang kemudian mencantumkan tulisan jelas tentang bahan baku bakso, lengkap dengan logo DMI Ngestiharjo sebagai pihak yang menjamin kejelasan informasi.

Meski langkah ini menuai dua reaksi—ada yang memuji karena informasi jadi jelas, ada yang mengkritik karena dianggap mendukung produk non-halal—DMI tetap pada tujuan mulia mereka: edukasi humanis dan menjamin kejujuran berdagang tanpa mematikan usaha orang.

Baca Juga: UNM dan Polisi Perkuat Penjagaan Usut Dugaan Bentrokan Mahasiswa di Parangtambung

Sinergi Akhir dan Penegasan Regulasi

Setelah keviralan tersebut menarik perhatian Kantor Urusan Agama (KUA) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat, DMI kembali berdiskusi. Akhirnya, dibuatlah spanduk baru yang lebih komprehensif.

Spanduk teranyar ini kini menambahkan informasi tegas ‘Tidak Halal’ serta mencantumkan keterangan: ‘Informasi ini Disampaikan oleh MUI Kapanewon Kasihan – DMI Ngestiharjo’. Langkah ini diambil untuk meminimalisir kesalahpahaman dan menekankan bahwa seluruh langkah ini didukung otoritas.

Baca Juga: Insiden Misterius di Tengah Sidang Tuntutan Korupsi Loyalis Gubernur Sumut Boby Nasution, Rumah Hakim PN Medan Terbakar

Bukhori menutup kisah ini dengan pesan menginspirasi. Ia menegaskan bahwa produk pangan non-halal wajib disertai keterangan lengkap, sesuai Peraturan Daerah (Perda) DIY tentang Jaminan Produk Halal.

“Jangan sampai kita mematikan usahanya beliau, yang penting penjualan jujur tidak ada yang tertipu (terkecoh),” pungkasnya. Kisah ini adalah contoh sinergi komunitas yang cerdas: mendukung aturan daerah sambil menjunjung tinggi kepedulian dan toleransi dalam berbisnis.

Baca Juga: Pemerintah Basmi Tambang Ilegal di Halimun Salak, Petugas Gugur Sebagai Pahlawan Konservasi