Example floating
Example floating
banner 728x250
Hukum-Kriminal

Kencan Berujung Maut di Banyumas, Ini Kisah Tragis Remaja dan Kalapnya Pelaku Pembunuhan

Avatar
×

Kencan Berujung Maut di Banyumas, Ini Kisah Tragis Remaja dan Kalapnya Pelaku Pembunuhan

Sebarkan artikel ini
Kencan Berujung Maut di Banyumas, Ini Kisah Tragis Remaja dan Kalapnya Pelaku Kasus Pembunuhan

Sebuah kisah kelam mencuat dari Gang BP4, Kelurahan Sokanegara, Banyumas. Jasad seorang remaja perempuan yang ditemukan tergeletak di tepi jalan membuka tabir kasus pembunuhan yang mengguncang hati.

Satreskrim Polresta Banyumas dengan sigap mengungkap identitas korban: FAS alias F alias DS, seorang gadis belia berusia 15 tahun 8 bulan, warga Desa Pereng, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Usianya yang masih sangat muda menambah getirnya tragedi ini.

Tak butuh waktu lama bagi aparat untuk membekuk terduga pelaku. Pada Kamis (6/6) pukul 22.00 WIB, Kiswanto alias Boing (27), warga Desa Lesmana, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, diamankan. Dari balik jeruji, Kiswanto mulai menuturkan kronologi mengerikan yang berujung pada hilangnya nyawa FAS.

Pertemuan Online Lewat Chating, Berakhir Horor dan Tragis

Kisah ini berawal dari perkenalan melalui aplikasi perpesanan. Dunia maya yang seharusnya menjadi jembatan silaturahmi, justru mengantar FAS pada takdir tragisnya. Mereka berdua, korban dan pelaku, sepakat untuk bertemu dalam sebuah “kencan” dengan imbalan Rp400 ribu.

Pertemuan fisik terjadi pada Minggu (1/6) pukul 23.00 WIB, di sebuah rumah di Gang BP4, yang diketahui dijaga oleh pelaku. Setelah ‘kencan’ usai, keduanya masih sempat terlibat percakapan di atas kasur.

Namun, di sinilah titik balik horor itu bermula. Menurut pengakuan pelaku, ia tersinggung dengan ucapan yang dilontarkan korban. Dalam sekejap, amarah menguasai dirinya, mengubah Kiswanto menjadi sosok yang kalap.

“Pelaku mencekik leher dan membekap mulut korban hingga meninggal dunia,” terang Kapolresta Banyumas Kombes Pol Ari Wibowo dalam konferensi pers, Selasa (8/6).

Baca Juga  Jeritan Tak Terbayar Rp100 Ribu, Kisah Pilu KDRT di Surabaya yang Tersorot Kamera