Heboh! Temuan Baru Mengungkap 25 Penghambat Api Beracun dalam ASI!

Heboh! Temuan Baru Mengungkap 25 Penghambat Api Beracun dalam ASI!
Heboh! Temuan Baru Mengungkap 25 Penghambat Api Beracun dalam ASI!

Meskipun bahan kimia ini memiliki struktur mirip dengan PBDE dan digunakan untuk tujuan yang sama, namun bromofenol tidak diatur karena informasi tentang tingkat toksisitasnya yang sangat terbatas.

Namun demikian, seperti PBDE, bromofenol juga dikaitkan dengan gangguan perkembangan otak, dan penelitian ini menemukan bahwa bahan kimia tersebut terdapat dalam 88 persen sampel ASI.

Bacaan Lainnya

Schreder menyatakan, “Proses di mana perusahaan kimia sedikit mengubah sifat bahan kimia untuk menciptakan senyawa serupa yang menghindari regulasi disebut sebagai ‘substitusi yang disesalkan’, dan kasus penggunaan penghambat api brominasi adalah contoh klasik dari hal tersebut.”

“Kesejajaran antara senyawa-senyawa kimia ini sangat mengkhawatirkan, dan kita telah melihat bromofenol terdeteksi dalam ASI,” lanjut Schreder.

“Semoga kita dapat belajar dari pengalaman ini dan menerapkan kebijakan yang mengatasi seluruh kelas bahan kimia serta memastikan bahwa bahan kimia yang digunakan dalam produk diketahui aman.”

Beberapa wilayah, seperti Uni Eropa dan New York, baru-baru ini mengesahkan larangan terhadap seluruh kelas penghambat api brominasi dalam tampilan atau penutup elektronik.

Sementara itu, negara bagian Washington juga telah memberlakukan larangan yang lebih luas atas penggunaan bahan kimia tersebut dalam produk elektronik.

Schreder menambahkan bahwa terdapat alternatif-alternatif yang lebih aman. Misalnya, Best Buy baru-baru ini menghentikan penggunaan PBDE dalam produknya dan saat ini tengah melakukan penelitian untuk menemukan bahan pengganti yang paling aman.

“Contohnya menunjukkan cara yang seharusnya dilakukan,” kata Schreder.

Penghambat Api Beracun dalam ASI Manusia: Tantangan Regulasi dan Alternatif yang Lebih Aman

Temuan penelitian menunjukkan adanya penghambat api beracun dalam ASI manusia yang mengandung senyawa-senyawa berbahaya. Subkelas bromofenol, yang sebagian besar tidak diatur, ditemukan dalam sampel ASI, meningkatkan keprihatinan akan dampaknya pada kesehatan anak-anak yang sedang tumbuh.

Senyawa-senyawa ini diketahui memiliki efek negatif pada perkembangan otak dan tingkat kecerdasan anak-anak, serta dapat bersifat karsinogenik.

Meskipun beberapa wilayah telah memberlakukan larangan terhadap beberapa jenis penghambat api, substitusi yang disesalkan dengan bahan kimia baru yang belum diatur juga menjadi tantangan dalam menjaga keamanan ASI dan produk lainnya.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pemerintah dan industri dapat bekerjasama untuk mencari alternatif penghambat api yang lebih aman dan mengatasi masalah kesehatan ini dengan kebijakan yang lebih ketat.

Pentingnya regulasi yang komprehensif terhadap seluruh kelas bahan kimia penghambat api menjadi poin utama dalam upaya untuk melindungi masyarakat dan khususnya anak-anak dari dampak negatif yang disebabkan oleh senyawa-senyawa berbahaya tersebut.