Example floating
Example floating
banner 728x250
KEDIRI

Dari Gang Sempit Menuju Gerbang Ketahanan Pangan, Kisah Inspiratif GEN SOBO Farm yang Membangkitkan Kota Kediri

A. Daroini
×

Dari Gang Sempit Menuju Gerbang Ketahanan Pangan, Kisah Inspiratif GEN SOBO Farm yang Membangkitkan Kota Kediri

Sebarkan artikel ini
Dari Gang Sempit Menuju Gerbang Ketahanan Pangan, Kisah Inspiratif GEN SOBO Farm yang Membangkitkan Kota Kediri

Di tengah keterbatasan lahan perkotaan, sebuah oase hijau yang menjanjikan muncul di jantung Kelurahan Burengan, Kota Kediri. Bukan sekadar kebun biasa, GEN SOBO Farm adalah manifestasi nyata dari inovasi, semangat ketahanan pangan, dan pemberdayaan generasi muda.

Pada Sabtu (5/7/2025), Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati (Mbak Nanda), tak hanya meresmikan, tetapi juga memetik langsung buah melon Golden Alisha dan Ithanon dalam panen perdananya, menandai babak baru pertanian urban di Kota Tahu.

Panen perdana ini bukan sekadar seremoni. Mbak Nanda dengan bangga menandatangani prasasti dan memotong pita, simbol diresmikannya GEN SOBO Farm. “Kami atas nama Pemkot Kediri mengapresiasi inovasi ini. Ini adalah salah satu upaya di bidang ketahanan pangan,” tegasnya.

Ia berharap model ini tak berhenti di Burengan saja, tetapi dapat menjalar ke kelurahan lain, menjadi bukti nyata potensi pertanian Kota Kediri yang mampu berkontribusi pada ekonomi lokal.

Urban Farming: Solusi Cerdas untuk Keterbatasan Lahan

Visi Wali Kota Vinanda jelas: urban farming adalah kunci. Di tengah padatnya pemukiman dan terbatasnya lahan, inisiatif seperti GEN SOBO Farm menjadi jawaban krusial untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. “Hal ini sangat positif dan akan memberikan dampak pada masyarakat.

Kita harus memiliki kesadaran untuk membangun urban farming,” ajak Mbak Nanda. Ia mendorong setiap keluarga untuk mulai menanam cabai, tomat, sawi, dan lainnya di pekarangan rumah, bukan hanya untuk konsumsi pribadi, tetapi juga sebagai sumber pendapatan tambahan.

Lebih dari itu, GEN SOBO Farm juga selaras dengan pilar pembangunan Kediri City Tourism (D’CITO). Mbak Nanda optimistis, jika urban farming berkembang pesat di berbagai kelurahan, ini akan menjadi magnet wisata unik.

“Nanti akan semakin banyak orang yang datang ke sini,” prediksinya, membayangkan wisatawan yang datang untuk merasakan sensasi memetik buah melon langsung dari kebun di tengah kota.

Dari Remaja Masjid Hingga Smart Farm Terintegrasi: Kisah di Balik GEN SOBO Farm

Di balik kesuksesan panen perdana ini, ada kisah inspiratif dari sekelompok anak muda. Agung Riyanto, Pengelola GEN SOBO Farm, menjelaskan bahwa lahan seluas sekitar 1.250 meter persegi (50m x 25m) yang menampung 800 pohon melon ini dikelola oleh 37 remaja dari LDII, khususnya Remaja Masjid Al-Hikmah Rosada Burengan.

Proyek ini adalah wujud nyata kemandirian dan kolaborasi dengan Yayasan Wali Barokah sebagai pemilik lahan.

“Kendala pasti ada karena ini prosesnya panjang mulai proses penyiapan lahan, penanaman, perawatan, dan pemupukan,” ungkap Agung. Namun, semangat inovasi tak surut. GEN SOBO Farm sudah menerapkan semi teknologi dengan sistem penyiraman otomatis menggunakan timer, memisahkan jalur air biasa dan nutrisi.

Ini adalah langkah awal menuju visi yang lebih besar: menjadi Integrated Smart Farm. Ke depan, GEN SOBO Farm tidak hanya akan menanam buah dan sayur, tetapi juga merambah ke sektor peternakan, menciptakan ekosistem pertanian terpadu yang modern dan berkelanjutan.

Panen perdana ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Pimpinan Ponpes Wali Barokah KH. Sunarto, Anggota DPRD Kota Kediri Agung Purnomo, Manajer GEN SOBO Farm Abdul Rahman, serta jajaran camat, lurah, tokoh agama, dan masyarakat, menandakan dukungan luas terhadap inisiatif brilian ini.

GEN SOBO Farm adalah bukti bahwa dengan inovasi dan kolaborasi, keterbatasan lahan di perkotaan bisa diubah menjadi peluang emas untuk ketahanan pangan, ekonomi, bahkan pariwisata.