MEMO – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan bantuan berupa satu ton beras kepada masyarakat yang terdampak banjir rob di Kabupaten Tulangbawang, Lampung. Bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban ribuan keluarga yang kehilangan akses terhadap kebutuhan pokok akibat bencana tersebut.
“Banjir rob ini telah memengaruhi banyak keluarga yang kini kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Bantuan satu ton beras ini kami harapkan dapat sedikit meringankan beban mereka, sekaligus menunjukkan bahwa zakat memiliki peran penting dalam situasi darurat,” ungkap Pimpinan Baznas RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Nadratuzzaman Hosen, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Nadra menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen Baznas untuk memberikan respons cepat terhadap bencana yang terjadi.
“Kehadiran Baznas di saat-saat genting seperti ini adalah wujud nyata pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang optimal. Hal ini membuktikan bahwa dana yang dipercayakan masyarakat bisa menjadi solusi langsung bagi mereka yang membutuhkan,” jelasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk terus bahu-membahu membantu korban banjir rob di Tulangbawang.
“Bantuan ini terwujud berkat kebaikan dan kepedulian masyarakat. Dengan kolaborasi seperti ini, kami bisa lebih cepat menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara kita yang terdampak,” tambah Nadra.
Ketua Baznas Provinsi Lampung, Komarunizar, menjelaskan bahwa bantuan satu ton beras tersebut telah didistribusikan ke berbagai wilayah terdampak. Daerah-daerah yang menerima bantuan meliputi Desa Bratasena Adiwarna, Bratasena Mandiri, Sungai Burung, Pasiran Jaya, Mahabang, Sungai Nibung, Kuala Teladas, Teladas, Kekatung, dan Way Dente di Kecamatan Dente Teladas.
Selain itu, bantuan juga diberikan kepada empat desa di Kecamatan Rawa Jitu Timur, yaitu Bumi Dipasena Agung, Bumi Dipasena Utama, Bumi Dipasena Sentosa, dan Bumi Dipasena Jaya.
“Bantuan ini bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi para korban, tetapi juga menjadi simbol harapan agar mereka bisa segera bangkit dan kembali menjalani kehidupan normal,” tutup Komarunizar.
