Dalam sorotan publik, elektabilitas Susi Pudjiastuti, calon wakil presiden potensial yang dikaitkan dengan Anies Baswedan, mencatatkan angka di bawah 1 persen. Hasil survei Indikator Politik Indonesia pada bulan Juni 2023 menempatkannya di posisi ke-12 dari 22 calon.
Namun, pertemuan dengan Anies memunculkan spekulasi dan tantangan baru dalam perjalanan politiknya.
Artikel ini akan merangkum perjalanan elektabilitas Susi Pudjiastuti dalam bursa calon wakil presiden berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Indikator Politik Indonesia.
Perjalanan Elektabilitas Susi Pudjiastuti dalam Bursa Calon Wakil Presiden
Elektabilitas atau tingkat keterpilihan Susi Pudjiastuti hanya mencapai kurang dari 1 persen. Nama Susi menjadi sorotan publik karena terkait dengan posisi sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia pada bulan Juni 2023 mencatat dukungan untuk Susi. Dia termasuk dalam daftar simulasi 22 nama calon wakil presiden semi terbuka.
Angka elektabilitasnya sebesar 0,8 persen dan menempatkannya di posisi ke-12. Sementara itu, Erick Thohir menduduki posisi teratas dengan 18,5 persen dukungan.
Dalam simulasi 17 nama calon wakil presiden, Susi mendapatkan elektabilitas 1 persen dan hanya berada di posisi kesembilan.
Pada survei yang sama, Susi juga dimasukkan dalam daftar calon presiden dalam simulasi 34 nama. Dengan elektabilitas sebesar 0,2 persen, ia menempati urutan ke-14.
Survei tersebut dilakukan pada tanggal 20-24 Juni 2023 dengan melibatkan 1.220 responden. Toleransi kesalahan survei adalah +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Tantangan dan Potensi: Dukungan Terhadap Susi Pudjiastuti di Survei Terbaru
Selain itu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga mencatat dukungan terhadap Susi Pudjiastuti pada survei April 2023. Susi menjadi salah satu dari 17 nama calon wakil presiden.
Dalam daftar tersebut, Susi berada di posisi ke-11 dengan elektabilitas hanya 0,9 persen. Meskipun begitu, ia berhasil mengungguli beberapa nama lainnya seperti Muhaimin Iskandar, Ahmad Heryawan, Sri Mulyani, Tri Rismaharini, Zulkifli Hasan, dan Tito Karnavian.
Tiga nama yang menduduki peringkat tertinggi dalam daftar tersebut adalah Ridwan Kamil dengan 19,5 persen, Sandiaga Uno dengan 14,4 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 11,6 persen.
Survei tersebut juga melibatkan 1.220 responden dengan toleransi kesalahan sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebelumnya, Anies Baswedan, calon presiden potensial, bertemu dengan Susi Pudjiastuti pada Senin (24/7). Pertemuan tersebut menimbulkan spekulasi bahwa Anies akan mengajak Susi sebagai calon wakil presiden.
Setelah pertemuan itu, Susi mengakui bahwa telah ada pembahasan politik dengan Anies, meskipun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
“Saya membahas sedikit tentang politik. Terlalu banyak pembicaraan sehingga saya lupa,” kata Susi kepada CNNIndonesia.com pada Selasa (25/7).
Ia menambahkan, “Tidak ada pembicaraan tentang cawapres, tidak ada.”
Elektabilitas Susi Pudjiastuti: Tantangan dan Potensi di Bursa Calon Wakil Presiden
Perjalanan elektabilitas Susi Pudjiastuti mencerminkan tantangan dan potensi di dunia politik. Meskipun angka elektabilitasnya masih jauh dari pesaing utama seperti Erick Thohir, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno, potensi perolehan dukungan dari masyarakat masih ada.
Sebagai salah satu tokoh ternama dan berpengalaman di dunia pelayaran dan kemaritiman, popularitas Susi mungkin masih memiliki peluang untuk berkembang dalam bursa calon wakil presiden.
Namun, langkah politik berikutnya harus diambil dengan cermat untuk meningkatkan elektabilitas dan mengatasi tantangan politik yang ada.