Memo.co.id
Modal Bisnis Online yang terukur dalam menjalankan transformasi digital tidak sedikit. Teknologi digital, memberikan peluang dan harapan baru, karena semua tool untuk melakukan transformasi bisnis, tersedia.
Banyak praktisi teknologi digital, yang sengaja memberikan ruang bagi pengembangan transformasi bisnis konfensional ke digital. Tentu saja, tool dan teknologi tersebut menyesuaikan, model bisnis yang sudah dijalankan secara konvensional.
Beberapa perusahaan besar melakukan tranformasi bisnis dari konvensional ke digital, dengan melakuakn infestasi besar besaran. Beberapa perusahaan keuangan, jasa dan pusat perbelanjaan, harus mengeluarkan kocek yang tidak sedikit untuk bertranformasi ke bisnis online.
Besarnya biaya untuk berinfestasi ke digital online tersebut, terkait dengan teknologi yang digunakan. Misalnya saja, salah satu Mall besar di Jakarta, mengeluarkan investasi untuk bertransformasi ke online. Transformasi dilakukan, setelah pusat perbelanjaan / mall banyak yang tutup.
Kenapa harus berinvestasi di binsis online ? BUkankah, bisnis online itu hanya bermodal peralatan komputer dan jaringa internet ?. Jawabannya, itu di sisi user. Di sisi lain, sebagai owner bisnis, transformasi dan investasi bisnis, harus memiliki kekuatan di pasar.
Misalnya saja, kehadiran Mall Online, pasti akan mendapat tantangan besar, karena di Indonesia, sudah banyak dan menjamur marketplace, yang selama ini dijadikan media untuk mempertemukan antara produsen dan konsumen. Sementara, bagi pelaku bisnis baru, yaitu Mall, harus berpikir jauh untuk memperkenlan brand dan teknologi baru, untuk mempermudah akses pasar yang sudah ada di sekitar marketplace.
Cara Menjalankan Bisnis Online Bagi Perseorangan Dengan Modal Kecil Hasil Besar
Bagi perseorangan, menjalankan bisnis online, adalah kebiasaan baru. Meski kebiasaan baru, saat ini, bisnis online dengan modal kecil, sudah menjadi trend. Selain modalnya tidak besar, menjalankan bisnis online lebih terukur dan lebih prospektif, dibanding menjalankan bisnis perorangan dengan cara konvensional.
Lalu, apa saja, model bisnis onlie, yang selama ini banyak digeluti pelaku online marketer ? Berapa modal yangh harus dibutuhkan untuk menjalankan bisnis online tersebut ?
Memo.co.id, kali ini, memberikan 8 catatan tentang bisnis online, yang sudah banyak dijalankan orang, sejak 10 tahun terakhir ini. Tentu saja, hasilnya, diluar dugaan. Karena dengan modasl yang tidak besar, mampu memberikan keuntungan yang cukup gede. Ketujuh jenis bisnis online tersebut, diantaranya adalah:
1. Blogger
Apakah blogger itu ? Siapakah mereka ? Bagaimana mendapatkan keuntungan dan dari mana sumber pendapatan mereka ? Beberapa pertanyaan tersebut, mungkin saja terbesit di dalam benak setiap irang, khususnya bagi yang belum memahami kiprah para bolgger, dalam mengumpulkan pundi pundi rupiah.
Blogger adalah orang yang ngeblok. Blogger membuat sebuah blog, kemudian diisi dengan sejumlah artyikel artikel penting. Artikel tersebut berada dalams ebuah website, yang dibuat oleh para blogger. Misalnya blog atau website tang kuliner, website tentang bisnis, website tentang teknologi, dll.
Website tersebut, menempatkan sejumlah iklan, baik iklan solo, maupun iklan adsense. Banyak program periklanan yang sudah berjalan di dunia, belakangan ini. Masing masing akan membayar para bloger, berdasarkan jumlah penanyangan, jumlah klik dan lain sebagainya.
2. Youtuber
Jenis bisnis online ini, mungkin sudah banyak yang mendengar. Belakangan ini, sejak pandemi mendera dunia, banyak artis dan selebritis, bahkan para dan para profesional lainnya, ikut ikutan menjadi youtuber. Mereka membuat canel di Youtube, kemudian memproduksi video secara rutin.
Sama dengan bloger, pendapatan seorang youtuber, diperoleh dari jasa periklanan. Iklan yang tayang di canel youtuber, memberikan pundi pundi rupiah bagi pemilik canel tersebut. NIlainya, berfariasi, sesuai dengan iklan yang tayang di canel mereka.
3. Affiliate
Affiliate itu dalam dunia bisnis konfensional adalah perantara. Dalam bahasa jawa adalah makelar. Istilah yang bisa dipakai para pebisnis adalah broker. Affiliate, menghubungkan pemilik produk dengan pembeli/ pengguna produk. Peran affilitae dalam bisnis online, sangat penting.
Seberapa penting peran affiliate dalam bisnis online, bisa diilustrasikan sebagai berikut. Seorang afiilite memiliki jaringan luas, karena bisnis yang ditekuni selama ini. Bahkan, seorang affiliate memiliki database gede, tentang produk produk dengan jenis produk tertentu.
Seorang affilite, misalnya jenis priduk digital, mereka pasti memiliki database dengan jumlah ribuan bahan jutaan. Data base yang mereka mmiliki berasal dari produk sejenis yang pernah membeli produk serupa melalui affiliate tersebut. Sementara itu, pemilik produk belum memiliki calon pelanggan.
Nah, dari dua kasus diatas, seoranag afiilite dengan pemilik produk, menjaln kerjasama untuk pejualan produk digital. Misalnya, produk software. Ada komitmen fee, yang harus diberikan ke affiliate, jika terjadi pembelian. Dari situah, trend bisnis ini terus berkembang sampai sekarang, khususnya di internet.
4. Dropshiper
Dropshiper, kerjanya mirip dengan affilite. Hanya saja, perbedaannya terletak pada jenis produk. Jika affiliate banyak memasarkan produk digital, namun dropshiper, menjualkan produk fisik. Dropshiper, melekat dengan bisnis online shop, baik di marketplace maupun toko online.
Yang menjadi kelebihan dalam menjalankan bisnis dropshiper adalah tidak perlu memproduksi barang. Tidak perlu kulakan barang yang akan dijual. Tidak perlu buka toko online dan juga tidak membutuhkan modal besar, untuk membiayai produk, packing dan distribusi.
Semua pekerjaan dilakukan oleh orang lain. Dropshiper hanya menerima tranferan dari pembeli. Jadi, pembeli barang, akan trasnfer ke seorang dropshiper. Bukan ke pemilik barang. Pemilik barang akan mendapatkan uang dari dropshiper. Mata rantai bisnis dropshiper tersebut, tetap menguntungkan kedua belah pihak.
5. Reseller
Hampir sama dengan dropshiper. Sama sama sebagai perantara. Hanya saja, reseller itu harus membeli produk terlebih dahulu. Dalam dunia bisnis konfensional, reseller adalah agen atau distributor. Bisa juga toko grosir. Itulah peran reseller. Seorang reseller, tidak mendapatkan komisi. Namun, memperoleh sejumlah uang dari selisih harga.
Karena mendapatkan dari selisih harga, maka reseller, banyak berhubungan dengan pemilik produk langsung. Sebab, jika reseller menjadi kaki tangan produk grosir, maka mendapatkan harga nett yang sangat tipis. Harga di pasaran online, selalu terkontrol oleh pembeli. Pembeli selalu mengambil banyak referensi terhadap produk sejenis di mesin pencari.
6. Onlineshop
Sebagaimana layaknya toko online di kanan kiri rumah kita. Toko online, sudah banyak memadati traffik pemasaran bisnis online. Banyak produk didisplay dalam toko mereka sendiri, dengan harapan untuk mendapatkan penjualan langsung, dari pembeli ke toko online.
Katrena itulah, bagi pemilik bisnis offline, yang sudah jalan, tentu, pilihan mengelola online shop, menjadi satu satunya cara untuk bertranformasi dari bisnis offlone ke bisnis online . Kedua duanya harus tteap jalan, mengingat pasar, masih berada di dua zona, zona kongensional dan zona digital.
Bagi calon pembeli, pemilihan toko fisik dan toko online sama sama memiliki kelenihan. Jika menemui toko online dengan harga kompetitif serta produk yang kompetitif pula, seorang pembeli online, pasti akan menjatuhkan pilihannya pada toko online tersebut.
7. Freelancer
Pekerja bebas dan tidak terikat dengan majikan atau waktu. Pemilih jenis ini, cukup banyak, terlebih pada generasi milenial. Generasi, dimana mereka menginginkan kebebesan dalam berkarya dan bekerja. Tidak mau dikendalikan oleh pihak manapun, namun mendapatkan keuntungan yang besar pula.
Banyak website website besar, baik di luar negeri maupun di Indonesia, ang memfasilitasi para pekerja freelancer. Melalui website website tersebut, mempertemukan antara pemilik jasa/freelancer maupun pengguna jasa. Pihak ketiga, bisanya perusahaan yang mengelola website tersebut, menjadi penjamin dari setiap transaksi antara freelancer dengan pengguna jasa, agar berjalan aman dan menjamin kelancaran keduabelah pihak.
8. Produk Kreator
Ini bisnis yang bayak digeluti anak muda. Memmbuat software, membuat video, dan banyak produk digital lainnya, yang bertebaran di internet. Pemilik produk, memasarkan melalui freelancer, affiliate di dunia digital marketing. Produk kreator, selalu mengeluarkan dan memproduksi produk digital, sebagai jawaban untuk mempermudah pekerjaan para pebisnis online.
Misalnya, pebisnis onlie, butuh software akuntasi, software online ship, yang mumudahkan antara penyedia barang dengan penjual, agar proses jual belinya semakin mudah dan sistematis. Ini memerlukan aplikasi, script atau tool lainnya, sebagai upaya mempermudah proses proses tersebut.
Catatan diatas, cukup jelas bahwa modal bisnis online, relatif. Bagi pebisnis konfensional yang bertransformasi ke digital, modal bisnis online, cukup besar. Karena dalam transformasi digital tersebut, memerlukan piranti lengkap, untuik memberikan keunggulan lebih dibanding saat menjalankan bisnis konfensional.
Meski begitu, modal bisnis onlie, juga tidak besar. Modal bisnis online, yang sedikit ini, setidaknya tergambartkan pada delapan jenis bisnis online, di atas. Sebanjak delapan bisnis onlie tersebut, tidak membutuhkan modal yang besar. Modal bisnis online, jenis ini, tergolong kecil. ( ed )