Kediri,memo.co.id
Musarawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Kabupaten Kediri gerah. Pasalnya, lembaga pendidikan dibawah koordinasi MKKN SMP N Kab Kediri jadi ajang publikasi abal-abal yang dilakukan oleh oknum wartawan . Beberapa kepala sekolah melaporkan ke pengurus MKKS bahwa pihaknya sengaja dijadikan mesin ATM oknum oknum tersebut.
Saat ditemui wartawan Memo.co.id di ruangannya, Sabtu (9/4) kepala sekolah SMP 2 Gurah Wahyu Widya Ningsih menyesalkan dengan tindakan yang dilakukan oleh oknum wartawan yang tidak bertanggung jawab. “Kita beberapa kali mengeluarkan anggaran untuk publikasi. Ternyata jarang yang bisa dipertanggungjawabkan, ” jelas Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Gurah Dra. Wahyu widya Ningsih, M.Si.
Lebih lanjut Kapala Sekolah SMP 2 Gurah Wahyu Widya menjelaskan selama ini, MKKS mengakomodasi program publikasi, meskipun jumlahnya tidak banyak. Hanya ada 1 atau 2 saja yang bisa dipertanggungjawabkan. ” Kurang lebih ada sekitar 42 media yang masuk, tapi hanya beberapa saja yang ada pertanggungjawabannya, “ungkap KS Wahyu Widya.
Bendahara MKKS SMP N Kabupaten Kediri itu menyesalkan hal tersebut dan menganggap sekolahan hanya dijadikan ATM untuk para oknum wartawan yang tidak bertanggung jawab. ” Kita hampir tiap ada program publikasi melibatkan media. Tapi, media tersebut tidak mempublikasikannya. Kami para kepala sekolah bukan mesin ATM, ” tambah KS Wahyu dengan nada agak tinggi.
Lebih dalam lagi, KS Wahyu menjelaskan dengan tegas kepada semua kepala sekolah agar selalu koordinasi dengan MKKS bila terjadi praktek pungutan dengan modus publikasi abal abal. Pihaknya mengaku, beberapa media juga aktif melakukan liputan kegiatan pendidikan di Kabupaten Kediri, karena tujuannya memang untuk penyebaran informasi. (Wing / Eko )