MEMO – Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) Republik Indonesia resmi menerima hibah 47 arca kuno, yang merupakan peninggalan bersejarah dari periode abad ke-8 hingga 15 Masehi. Hibah ini diberikan oleh keluarga mendiang K.R.T Hardjonagoro (Go Tik Swan) pada Kamis (23/1/2025).
Arca-arca ini akan melewati proses penelitian lebih lanjut sebelum nantinya dipamerkan di Gedung Kementerian Kebudayaan sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya. Dari sekian banyak arca yang diterima, tujuh di antaranya merupakan mahakarya luar biasa yang mencerminkan kekayaan budaya dan spiritual Nusantara pada masa lampau.
1. Arca Brahma – Sang Pencipta Semesta
Arca Brahma digambarkan dalam posisi bersila di atas padmasana (bunga teratai) dengan empat wajah yang menghadap ke empat penjuru mata angin. Dalam kepercayaan Hindu, Brahma dikenal sebagai dewa pencipta alam semesta, dan merupakan salah satu dari tiga dewa utama dalam konsep Trimurti.
2. Arca Siwa Mahadewa – Raja Para Dewa
Arca ini menampilkan sosok Siwa Mahadewa dalam posisi berdiri di atas padmasana, dengan empat tangan yang memegang laksana (atribut khas dewa). Ciri khas arca ini adalah motif lidah api pada sandarannya, yang melambangkan kekuatan dan keagungan Siwa.
Di bagian belakang arca, terdapat relief pohon kehidupan dengan burung di dalamnya, yang melambangkan keabadian dan keseimbangan kosmis. Siwa sendiri diyakini sebagai dewa tertinggi dalam ajaran Hindu yang berperan sebagai penghancur sekaligus pembaru kehidupan.
3. Arca Ganesha – Dewa Ilmu Pengetahuan
Ganesha, yang dikenal sebagai putra Dewa Siwa dan Dewi Parwati, memiliki kepala gajah dan tubuh manusia. Dalam arca ini, Ganesha digambarkan duduk di atas padmasana dengan empat tangan, masing-masing memegang gading, aksamala (tasbih), mangkuk (patta), dan kapak.
Ciri khas dari arca ini adalah belalai Ganesha yang masuk ke dalam mangkuk, melambangkan kehausannya akan ilmu pengetahuan yang tak ada habisnya.
4. Arca Durga Mahisasuramardini – Dewi Pejuang yang Menaklukkan Raksasa
Durga dikenal sebagai manifestasi amarah Dewi Parwati yang muncul untuk mengalahkan raksasa Mahisasura. Dalam arca ini, ia digambarkan sebagai sosok perempuan cantik dengan delapan tangan, masing-masing memegang senjata dewa-dewa.
Arca ini memperlihatkan momen heroik ketika Durga menaklukkan Mahisasura, yang dalam wujudnya sebagai banteng, sedang berusaha dilumpuhkan.
5. Arca Rsi Agastya – Penyebar Ajaran Hindu
Rsi Agastya adalah seorang resi besar yang berperan dalam penyebaran ajaran Hindu. Dalam arca ini, ia digambarkan dengan perut buncit, merujuk pada mitos di mana ia meminum seluruh air lautan untuk mengalahkan kejahatan.
Di sampingnya, terdapat dua tokoh pendamping dalam posisi jongkok, masing-masing membawa kendi, yang melambangkan pengetahuan dan kebijaksanaan.
6. Arca Bhima Werkudara – Ksatria Pandawa yang Gagah Berani
Bhima, salah satu tokoh utama dalam kisah Mahabharata, merupakan anak kedua dari lima Pandawa. Dalam arca ini, Bhima digambarkan mengenakan mahkota, perhiasan khas, serta kain dengan motif kotak yang menjuntai.
Bhima dikenal sebagai ksatria yang gagah berani dan berhasil membunuh Raja Duryodana dalam pertempuran Bharatayudha. Keberaniannya membuatnya dipuja sebagai sosok yang telah mencapai kesempurnaan hidup.
7. Arca Nandi – Kendaraan Dewa Siwa
Arca ini menggambarkan Nandi, sapi jantan yang menjadi kendaraan Dewa Siwa. Nandi ditampilkan dalam posisi mendekam dengan kaki terlipat di atas alas berbentuk oval. Salah satu ciri khasnya adalah punuk besar di punggungnya, yang menandakan kekuatan dan kesetiaan kepada Siwa.
Upaya Pelestarian Warisan Budaya Nusantara
Dengan diterimanya hibah arca-arca ini, Kemenkebud berkomitmen untuk menjaga, merawat, dan menampilkan peninggalan bersejarah ini kepada publik. Keberadaan arca-arca ini tidak hanya memperkaya khasanah sejarah Nusantara, tetapi juga menjadi bukti kejayaan peradaban Hindu-Buddha di Indonesia.