Example floating
Example floating
banner 728x250
Humaniora

Terungkap! Bukan Sekadar Mitos, Santapan Malam Ternyata Bisa Jadi Dalang Mimpi Buruk!

Avatar
×

Terungkap! Bukan Sekadar Mitos, Santapan Malam Ternyata Bisa Jadi Dalang Mimpi Buruk!

Sebarkan artikel ini
Terungkap! Bukan Sekadar Mitos, Santapan Malam Ternyata Bisa Jadi Dalang Mimpi Buruk!
Example 468x60

Siapa sangka, hidangan lezat yang kita santap sebelum memejamkan mata ternyata tak hanya memengaruhi kesehatan raga, namun juga menorehkan jejak pada kualitas tidur dan bahkan “sinema” mental yang kita saksikan di alam mimpi. Berdasarkan warisan tradisi kesehatan kuno seperti Ayurveda hingga temuan medis kontemporer, asupan makanan sebelum berlayar ke pulau tidur dapat memengaruhi alur mimpi, termasuk memicu hadirnya mimpi-mimpi yang kurang menyenangkan.

Bahkan, beberapa jenis santapan tertentu teridentifikasi memiliki potensi untuk mengusik ketenangan tidur dan memicu hadirnya mimpi-mimpi aneh yang tak terduga. Pernahkah Anda merasakan tidur yang kurang pulas atau dihantui mimpi yang mengganggu usai menikmati menu makan malam tertentu?

scrol ke bawah
Example 300x600
iklan banner

Rupanya, fenomena ini bukanlah sekadar cerita pengantar tidur belaka. Sebuah riset yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Psychology membuka tabir fakta bahwa sekitar 17,8% dari 396 partisipan mengakui adanya korelasi antara makanan yang mereka konsumsi dengan jenis mimpi yang dialami. Beberapa jenis makanan pun muncul sebagai “tersangka” utama, mulai dari produk olahan susu hingga hidangan bercita rasa pedas membakar lidah.

Para peneliti menemukan bahwa produk susu menduduki peringkat teratas sebagai pemicu mimpi yang mengganggu bagi 44 persen peserta dan mimpi-mimpi aneh bagi 39 persen responden. Menyusul di urutan berikutnya adalah makanan pedas, yang secara khusus diidentifikasi sebagai pemicu mimpi yang kurang nyaman.

Selain itu, para peserta juga menyebutkan beberapa jenis makanan lain seperti hidangan bertepung (misalnya pasta), aneka permen manis, hingga olahan daging sebagai pemicu potensial hadirnya mimpi buruk. Terdapat dua penjelasan utama yang mengurai benang merah antara makanan dan mimpi buruk ini. Pertama, adanya sensitivitas tubuh terhadap kandungan dalam makanan tertentu yang dapat mengacaukan sistem pencernaan atau meningkatkan suhu tubuh saat terlelap.

Baca Juga  Bukan Sekadar Pendamping, Ini Beda Mencolok Antara Jin Qorin dan Jin Khodam

“Gangguan tidur berkorelasi dengan sejumlah makanan yang secara umum diketahui dapat memicu gejala gastrointestinal. Banyak gejala fisik intoleransi laktosa dilaporkan secara spontan sebagai respons terhadap pertanyaan terbuka kami tentang bagaimana makan larut malam memengaruhi tidur dan mimpi,” ungkap para peneliti, sebagaimana dilansir dari Forbes.

Faktor kedua yang tak kalah penting adalah aspek budaya dan psikologis, di mana secara tidak sadar kita mungkin mengaitkan jenis makanan tertentu dengan pengalaman mimpi buruk karena sugesti yang telah tertanam kuat dalam kepercayaan masyarakat sejak lama. Lantas, jenis makanan apa saja yang sebaiknya dijauhi sebelum berlayar ke alam mimpi demi tidur yang nyenyak dan terbebas dari kejaran mimpi buruk?

Deretan Santapan yang Sebaiknya Dihindari Jelang Terlelap

Berikut adalah daftar makanan dan minuman yang sebaiknya tidak Anda konsumsi menjelang waktu tidur:

1. Keju

Mengutip Times of India, keju mengandung triptofan, sebuah senyawa yang dikenal sebagai prekursor serotonin – hormon yang berperan penting dalam memicu rasa kantuk. Kendati demikian, alih-alih menghadirkan tidur yang lelap, konsumsi keju justru berpotensi menimbulkan tidur yang gelisah dan mimpi-mimpi yang kurang menyenangkan.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh British Cheese Board, keju Stilton teridentifikasi sebagai jenis keju yang paling sering memicu mimpi-mimpi aneh, bahkan cenderung menyeramkan. Fenomena ini diduga kuat disebabkan oleh kandungan lemak dan proses fermentasi pada keju yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh, terutama saat malam hari. Ketika sistem pencernaan bekerja ekstra keras, tubuh cenderung tidak memasuki fase tidur REM (Rapid Eye Movement) yang dalam dan stabil, sehingga mimpi menjadi lebih intens dan berpotensi mengganggu.

2. Saus Pedas

Sensasi pedas membakar lidah memang menggugah selera, namun konsumsi saus pedas secara berlebihan di malam hari dapat memicu peningkatan suhu tubuh secara signifikan. Kenaikan suhu tubuh ini berpotensi mengganggu tahapan tidur REM – fase tidur di mana sebagian besar mimpi terjadi – dan memicu hadirnya mimpi buruk.

Baca Juga  Tabir Kelam Paket Misterius Ojol Bawa Jasad Bayi, Terkuak Skandal Inses Kakak-Adik

Selain itu, makanan pedas juga memiliki risiko memicu refluks asam lambung, yang dapat menyebabkan Anda lebih sering terbangun di tengah malam. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kualitas tidur secara keseluruhan, tetapi juga memperbesar peluang terjadinya mimpi-mimpi yang tidak menyenangkan atau bahkan menakutkan.

3. Pasta

Pasta, roti, dan jenis makanan bertepung lainnya memang memberikan rasa kenyang yang memuaskan, namun konsumsi karbohidrat tinggi menjelang tidur justru dapat menjadi bumerang bagi kualitas istirahat Anda. Saat dikonsumsi di malam hari, karbohidrat dalam pasta akan diubah menjadi glukosa, yang menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Fluktuasi kadar gula darah yang cepat ini dapat mengganggu stabilitas siklus tidur Anda, bahkan memicu terjaga secara tiba-tiba yang kemudian membuat mimpi terasa lebih intens dan sulit dikendalikan.

4. Cokelat

Cokelat mengandung kafein dan teobromin, dua jenis zat stimulan yang dapat menghambat tidur nyenyak. Kandungan kafein dalam cokelat, terutama dark chocolate, dapat mencegah tubuh memasuki fase deep sleep (tidur lelap), sehingga menyebabkan tidur menjadi terputus-putus dan mimpi terasa lebih nyata atau menakutkan.

Banyak orang tidak menyadari bahwa sepotong kecil cokelat sebelum tidur memiliki efek yang serupa dengan secangkir kopi dalam hal mengganggu kualitas tidur. Selain itu, kandungan gula yang tinggi dalam cokelat juga dapat memicu lonjakan energi yang justru tidak dibutuhkan saat tubuh seharusnya mulai berelaksasi.