Gema teknologi metaverse sudah sampai ke Tanah Air. Hadirnya dunia baru ini dibaca oleh para pelaku filantropi sebagai peluang.
Deputi Bidang Pengumpulan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) M. Arifin Purwakananta menjelaskan, Baznas telah memiliki paradigma teknologi digital sebagai alat mengampanyekan gerakan zakat. Berkat pemanfaatan teknologi digital, pengumpulan zakat terus meningkat. Dia pun melihat adanya peluang besar dalam pengembangan dunia zakat lewat alam metaverse ke depan.
Sejak Januari 2022, dia mengaku, Baznas telah memulai pengembangan zakat metaverse. Menurut Arifin, zakat metaverse ini akan diluncurkan Baznas secara bertahap pada akhir Januari atau awal Februari dengan meluncurkan konter zakat metaverse di dunia maya. “Namanya adalah zakat metaverse, di mana metaverse akan kami gunakan untuk mengenalkan zakat, melayani masyarakat tentang informasi zakat, dan juga mendorong masyarakat berzakat melalui dunia maya yang namanya metaverse,” kata Arifin
Arifin mengatakan zakat metaverse tengah dikembangkan dari penggunaan teknologi virtual untuk layanan zakat seperti edukasi zakat atau kampanye gerakan zakat, yang kemudian bertahap menjadi konter zakat metaverse. Pengembangan selanjutnya yakni alat penerimaan donasi melalui metaverse yang diperkirakan akan populer di tengah masyarakat dalam beberapa tahun ke depan. “Hari ini Baznas telah bekerjasama dengan mitra untuk mengembangkan zakat metaverse ini sehingga diharapkan menjadi lembaga zakat pertama di dunia yang menggunakan teknologi metaverse untuk pengembangan layanan zakat,” kata dia.