Baginya, sepanjang ini UMKM sudah berkontribusi pada rata- rata 54 persen buat produk dalam negeri regional Jawa Timur( PDB). Zona ini bisa dibilang sebagai tulang punggung ekonomi di Jawa Timur. Daya pertempuran zona ini wajib diakui buat dapat bertahan dari paparan krisis yang terjadi, salah satunya merupakan pandemi Covid- 19 dikala ini yang sudah memberikan pukulan berat ke sektor UMKM. Tetapi saat ini mulai bangun serta berkembang kembali.
Asisten 2 aspek ekonomi serta pengembangan Pemerintah Kabupaten Jember, Mirfano, berkata kalau di masa globalisasi, kompetisi bidang usaha amat kencang, alhasil menuntut para pelaku ekonomi yang lebih kokoh dalam pertandingan, salah satunya dengan mengoptimalkan teknologi data.
Buat menghidupkan kembali UMKM, pemerintah Kabupaten Jember membuka jaringan bidang usaha, meningkatkan mutu UMKM, serta tingkatkan energi saingnya.
” Walaupun banyak hambatan, penguasa Kabupaten Jember optimis, dengan sokongan penjualan lewat bermacam langkah serta usaha, semacam pameran serta gelar produk pada saat ini bisa berkembang kembali sektor UMKM,” pungkasnya.