Alasan kelima dan terakhir adalah bahwa anak-anak miskin memiliki etos kerja yang lebih kuat. Mereka telah belajar nilai kerja keras sejak usia dini dan lebih bersedia untuk berusaha keras demi kesuksesan.
Bisnis dan Financial Mentor menjelaskan bahwa sebaliknya, anak-anak kaya memiliki beberapa kelemahan yang dapat menghambat kesuksesan mereka. Salah satu kelemahan ini adalah mereka sering terlalu bergantung pada kekayaan dan sumber daya keluarga mereka.
Mereka tidak belajar menjadi pintar dalam mencari sumber daya atau bekerja keras karena segalanya diberikan kepada mereka.
Kelemahan lainnya adalah anak-anak kaya sering kali memiliki sikap yang lebih sombong. Mereka percaya bahwa mereka layak mendapatkan kesuksesan hanya karena kekayaan keluarga mereka, dan mungkin tidak bersedia berusaha keras untuk mencapainya.
Terakhir, anak-anak kaya mungkin tidak memiliki dorongan dan motivasi yang sama seperti teman sebaya yang lebih miskin. Mereka tidak pernah merasakan kesulitan, sehingga mereka mungkin tidak memiliki keinginan yang sama untuk meraih kesuksesan.