Memo.co.id
Pandemi dengan Budidaya Ikan Cupang . Era pandemi yang penjang, membuat banyak orang melakukan terobosan. Banyak terobosan, namun yang paling kompeten dengan era pandemi adalah begaimana mengais rejeki tambahan dengan tetap berada di dalam rumah.
Setidaknya, ini dijalani dan dikerjakan dengan serius oleh Nurul. Bersama suaminya, dia menekuni budidaya ikan cupang. Langkah yang dilakukan Nurul karena belakangan ini banyak masyarakat yang menekuni bisnis ikan cubang. Ada yang memang bisnis ada pula yang sekedar hobi untuk mengisi kekosongan waktu.
Terdapat dua pertimbangan Nurul, untuk memulai bisnisikan cupang. Dia harus melakukan pembesaran atau menyediakan bibit nya. Sebab, bila menyediakan bibit, maka pasar yang disasar adalah para penggemar ikan yang akan membesarkan ikan cupang tersebut. Namun, jika jenis ikan cupang anakan, sasaran pasarnya adalah para pebisnis yang akan membesarkan dan menjual iklan cupang tersebut.
Keyakinan Nurul dan keluarganya adalah, banyak masyarakat yang mendadak memelihara ikan cupang sekedar hobi dan mengisi waktu. Maka dari itu, Nurul memilih market dengajn kategori orang orang yang memenfaatkan waktu selama masa pandemi ini. Suaminya sendiri, memahami bagaimana harus menerjuni bisnis ikan cupang, sehingga membidik pasar sesuai masa saat ini, yaitu pandemi covid 19.
Saat ini Betta Fish menjadi tren di komunitas, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Nurul melihat kesempatan ini dan memutuskan untuk mengembangkan bisnis dengan suaminya. Penduduk kota Medan ini bisa mendapatkan omset ratusan ribu hingga jutaan rupiah dari hasil budidaya ikan Bugang.
Nurul menjelaskan awal bisnisnya. Awalnya Nurul bersama suaminya memandang ikan hias Betta pada awal 2020, kemudian mempertahankan dua ikan kereta.
“Tetapi karena itu tertarik karena ikan betta memiliki warna dan sirip yang indah, itu membuat saya lebih tertarik mengembangkannya,” kata Nurul, Senin (22/3/2021).
Sejak awal pandemi sampai sekarang, bisnis bisnis ikan Betta Nurul telah mendapatkan keuntungan dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Untuk mengembangkan bisnis ini tentu tidak mudah, butuh kesabaran dan perhatian dengan selalu membersihkan akuarium, memberi makan dan vitamin sehingga ikan betta tetap sehat.
Pelanggan bisnis ikan Cupang Nurul biasanya berasal dari Aceh, Jakarta dan Kalimantan. Kata Nurul, rata-rata ikan Cupang yang dijual berkisar dari 50-100 ikan buggy. Harga per ekor dibanderol dengan harga Rp. 100.000 hingga Rp. 3 juta.
Nurul menambahkan, dia dan suaminya berterima kasih atas pertanian ikan Cupang bisa memberi mereka pendapatan tambahan dan sangat membantu untuk perekonomian mereka