Bank Dunia baru saja meluncurkan laporan terbaru mereka, The Future of Jobs Report 2023, yang memuat daftar pekerjaan yang paling dicari di Indonesia hingga tahun 2028.
Laporan ini didasarkan pada survei terhadap 803 perusahaan dari 27 sektor industri dan 45 ekonomi, dengan total lebih dari 11,3 juta pekerja.
Bank Dunia baru saja merilis laporan terbarunya yang berjudul The Future of Jobs Report 2023. Laporan tersebut memprediksi daftar pekerjaan yang paling dicari di Indonesia selama periode 2023 hingga 2028.
Hasil survei yang dilakukan melibatkan 803 perusahaan dari 27 sektor industri dan 45 ekonomi, yang total memiliki lebih dari 11,3 juta pekerja.
Menurut Saadia Zahidi, Managing Director World Economic Forum, tiga tahun terakhir telah diwarnai oleh pergolakan dan ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.
Namun, perubahan geopolitik dan ekonomi, serta kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan dan teknologi lainnya, bisa menambah lebih banyak ketidakpastian.
Berikut adalah daftar pekerjaan yang paling dicari untuk transformasi bisnis ke digital di Indonesia selama 2023 hingga 2028:
Spesialis AI dan Mesin Pembelajaran (machine learning),
Profesional Pengembangan Bisnis,
Data Analysts dan Scientists,
Engineer Industri dan Produksi,
Manajer Proyek,
General and Operations Managers,
Akuntan dan Auditor,
Direktur Utama dan Kepala Eksekutif,
Pekerja Perakitan dan Pabrik,
Sekretaris Administrasi dan Eksekutif,
Petugas Entri Data, dan Petugas Akuntansi, Pembukuan, dan Penggajian.
Sementara itu, keterampilan yang paling dibutuhkan dan diprioritaskan untuk pelatihan ulang di Indonesia antara lain: keterampilan IT seperti programming, database, dan data analytics, serta keterampilan sosial seperti kreativitas, inovasi, dan kemampuan berkomunikasi yang efektif.
Dalam hal ini, Bank Dunia menyarankan agar pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk memperkuat pelatihan keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan bisnis di masa depan.
Menurut laporan The Future of Jobs Report 2023 dari Bank Dunia, beberapa keterampilan yang dibutuhkan untuk pelatihan ulang di Indonesia di antaranya adalah kemampuan untuk bekerja dengan teknologi, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, kemampuan untuk belajar secara mandiri, dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik.
Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa teknologi seperti AI, blockchain, dan Internet of Things (IoT) akan terus berkembang dan membawa dampak besar pada dunia kerja di masa depan. Oleh karena itu, pekerja harus mampu menguasai keterampilan teknologi tersebut agar dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Di sisi lain, perusahaan juga harus berperan aktif dalam memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan kepada karyawannya agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan dan memenuhi kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang.
Dengan adanya laporan ini, diharapkan dapat membantu pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan dunia kerja yang semakin cepat dan kompleks.
Dari laporan tersebut, terlihat bahwa kecerdasan buatan dan teknologi menjadi fokus utama bagi bisnis yang ingin transformasi digital di Indonesia.
Oleh karena itu, para tenaga kerja diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan meningkatkan keterampilan di bidang AI, pengembangan bisnis, data analytics, hingga manajemen proyek.
Bank Dunia sendiri telah mengeluarkan serangkaian rekomendasi untuk mempersiapkan tenaga kerja menghadapi revolusi industri keempat yang semakin merajalela.