Example floating
Example floating
banner 728x250
Daerah

Intrik Nikel di Jantung Raja Ampat: Ketika Pak Kyai, Naga 9 dan Asing Bermain

Avatar
×

Intrik Nikel di Jantung Raja Ampat: Ketika Pak Kyai, Naga 9 dan Asing Bermain

Sebarkan artikel ini
Intrik Nikel di Jantung Raja Ampat, Ketika Pak Kyai, Naga 9 dan Pemain Asing Bermain

Memo.co.id
Di tengah gugusan pulau karst yang memukau, di mana air sebening kristal memeluk terumbu karang yang hidup, Raja Ampat kini menghadapi bayangan kelam: tambang nikel.

Bukan sekadar ancaman, melainkan realitas yang beroperasi di bawah radar, mengintai keindahan yang telah diakui dunia. Ketika kekhawatiran tentang daya rusak lingkungan mencuat, pertanyaan mendasar muncul: siapa saja yang di balik layar, mengendalikan potensi kehancuran surga ini?

Kementerian ESDM memang telah merilis daftar lima perusahaan yang mengantongi izin, seolah memberikan transparansi di atas permukaan.

Namun, penelusuran lebih dalam mengungkap jaringan kepemilikan yang melibatkan nama-nama besar di jagat konglomerasi Indonesia, bahkan hingga raksasa asing. Ini bukan lagi sekadar urusan izin, melainkan pertaruhan besar antara keuntungan materi dan kelestarian alam yang tak ternilai.

Ketika BUMN Ikut Bermain: Antam dan Sejarah di Gag Nikel

Salah satu nama yang paling menonjol adalah PT Gag Nikel, anak usaha BUMN raksasa, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM). Statusnya sebagai satu-satunya perusahaan yang aktif memproduksi nikel dengan kontrak karya (KK) di Raja Ampat, menempatkannya di garis depan perdebatan ini. BUMN ini meletakkan figur ulama dan kyai dari PBNU, sebagai komusarisnya.

Gag Nikel, dengan wilayah izin seluas 13.136 hektare yang terdaftar di MODI, memiliki sejarah kepemilikan yang menarik. Semula, 75% sahamnya digenggam perusahaan asing asal Australia, Asia Pacific Nickel (APN) Pty. Ltd.

Namun, di tahun 2008, Antam mengakuisisi seluruh saham tersebut, menjadikan Gag Nikel sepenuhnya berada di bawah kendali negara.

Ini berarti, keuntungan dari eksploitasi nikel di Raja Ampat, setidaknya sebagian, mengalir ke kas negara. Namun, apakah keuntungan itu sepadan dengan risiko yang dipertaruhkan oleh ekosistem Raja Ampat?

Baca Juga  Jalan Teratai Mayaran Kediri: Ketika Arteri Desa Tersumbat Proyek Tol, Wargapun Berteriak

Aguan dan Gurita Bisnis Tambang: Jejak Keluarga Konglomerat di Kawei Sejahtera Mining

Nama Aguan, sang maestro properti dari grup Agung Sedayu, ternyata tak hanya berkutat di pembangunan mega proyek seperti PIK 2. Jejaknya, melalui keluarganya, terendus kuat di PT Kawei Sejahtera Mining (KSM). Aguan dikenal sebagai bagian dari Naga 9.

Susanto Kusumo, Richard Halim Kusuma, dan Alexander Halim Kusuma, ketiganya tercatat sebagai pemilik manfaat atau beneficial owner PT KSM. Susanto adalah Komisaris Utama PT Pantai Indah Kapuk Tbk. (PANI), sementara Alexander dan Richard adalah putra Aguan sendiri.