MEMO,Sidoarjo: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membagi rahasia tersembunyi di balik Kampung Batik Tulis Jetis, Sidoarjo, yang begitu terkenal.
Kunjungannya yang penuh antusiasme ke kampung ini membuka mata kita pada keindahan dan potensi ekonomi batik tulis yang terjangkau di Sidoarjo.
Kunjungan Gubernur Jatim ke Kampung Batik Jetis Sidoarjo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan istimewa ke Kampung Batik Tulis Jetis yang sangat terkenal di Dusun Jetis, Kelurahan Lemahputro, Kabupaten Sidoarjo, pada hari Minggu (3/9/2023).
Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VIII Tahun 2023, bersama dengan Bupati Sidoarjo dan masyarakat Sidoarjo, di sela-sela acara Gowes Gemilang.
Batik Tulis Legendaris: Pesona Ekonomi dan Budaya Sidoarjo
Sebagai bagian dari informasi, Kabupaten Sidoarjo adalah salah satu tuan rumah Porprov Jatim VIII bersama dengan tiga daerah lainnya, yaitu Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Kabupaten Sidoarjo juga menjadi tuan rumah untuk acara pembukaan Porprov VIII yang akan berlangsung dari tanggal 9 hingga 16 September 2023 mendatang.
Dalam kunjungannya, Gubernur Khofifah mengajak masyarakat untuk mendukung promosi berbagai produk dari pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) selama berlangsungnya Porprov VIII, termasuk kerajinan batik tulis yang terkenal dan terjangkau di Sidoarjo, khususnya di Kampung Batik Jetis.
“Porprov ini bukan hanya pesta olahraga biasa. Keberadaan Kampung Batik Jetis di Sidoarjo akan memberikan kontribusi positif dalam memperkuat ekosistem ekonomi yang sangat penting untuk mempromosikan produk-produk UMKM,” ungkap Gubernur Khofifah dalam pernyataan pers yang dirilis pada Senin (4/9/2023).
Bersama dengan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Gubernur Khofifah pertama-tama mengunjungi salah satu toko yang menampilkan berbagai jenis batik tulis yang diproduksi oleh pelaku UMKM. Selama kunjungannya, ia tidak hanya memilih, tetapi juga membeli berbagai motif kain batik tulis dengan harga berkisar antara Rp100.000 hingga Rp700.000 per lembar, tergantung pada tingkat kerumitan coraknya.
“Kampung Batik Jetis telah ada sejak tahun 1953. Harganya juga sangat terjangkau, dan kualitas batik tulisnya juga sangat baik,” kata Khofifah.