Example floating
Example floating
Life Style

Gibran Rakabuming, Bagaimana Dia Membuktikan Kompetensinya sebagai Pemimpin

Avatar
×

Gibran Rakabuming, Bagaimana Dia Membuktikan Kompetensinya sebagai Pemimpin

Sebarkan artikel ini
Gibran Rakabuming, Bagaimana Dia Membuktikan Kompetensinya sebagai Pemimpin
Gibran Rakabuming, Bagaimana Dia Membuktikan Kompetensinya sebagai Pemimpin
Example 468x60

MEMO

Gibran Rakabuming, putra sulung dari Presiden Joko Widodo, menciptakan gelombang pro dan kontra dengan keputusannya maju sebagai calon wakil presiden. Kritik atas dugaan nepotisme memanas, tetapi sebelum terjun ke dunia politik, banyak yang mengingat momen perkenalan Gibran pada tahun 2014.

Artikel ini akan mengulas perjalanan politiknya, mulai dari penolakan terhadap stigma hingga kampanye yang kini menggema.

Dari Momen Kontroversial hingga Kampanye Berani

Keputusan Gibran Rakabuming untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) terus memicu perdebatan. Isu utama yang mencuat adalah keterlibatannya sebagai putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menciptakan dugaan akan praktik nepotisme dalam perebutan kekuasaan.

Meski demikian, masyarakat mungkin masih mengingat penampilan Gibran sebelum terjun ke dunia politik. Pada tahun 2014, sebelum Jokowi resmi dilantik sebagai presiden ketujuh Indonesia, Gibran diperkenalkan kepada publik melalui media.

Saat itu, keluarga Jokowi masih menempati rumah dinas Gubernur DKI Jakarta di Jalan Taman Suropati, Menteng. Jokowi, tampil rapi dengan setelan jas hitam, memanggil anak sulungnya dari dalam rumah. Gibran kemudian muncul mengenakan kemeja batik lengan panjang dengan gaya rambut jambul. “Perhatikan kebahagiaan Gibran,” kata Jokowi, memperkenalkan anak sulungnya kepada para wartawan.

Gibran Rakabuming dan Kemandiriannya di Panggung Politik

Namun, dari gerakan tubuhnya, Gibran jelas tidak nyaman berada di depan kamera puluhan pewarta. Alih-alih memperkenalkan dirinya, dia malah mengekspresikan keluhannya selama ini. “Apakah saya dianggap pengangguran? Jika saya pengangguran, tentu saya akan terus mengikuti ayah saya, saya memiliki pekerjaan,” ujar Gibran dengan tegas. “Di salah satu media, saya bahkan disebut sebagai anak haram karena tidak pernah ikut dalam kampanye,” tambahnya.

Ini adalah momen pertama Gibran berbicara di depan awak media. Memang, dibandingkan dengan dua adiknya, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep, Gibran tidak pernah terlihat mendampingi Jokowi saat berkeliling Indonesia dalam kampanye.