Kediri, Memo
Ada semangat optimisme yang kuat di Kabupaten Kediri. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri sedang dalam misi besar: menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) hingga ke titik terendah. Untuk mewujudkan impian ini, mereka tak bekerja sendiri, melainkan menggandeng para ahli digital di garis depan, yakni para IT Desa dan Kecamatan.
Sebanyak 104 peserta yang terdiri dari 26 Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kecamatan dan 78 perwakilan IT Desa, berkumpul di gedung Tegowangi pada Senin (27/10/2025). Agenda utama mereka: verifikasi dan validasi (Verval) data ATS.
Supriyono, Kasi Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, menjelaskan bahwa fokus utama Verval kali ini adalah mengidentifikasi anak-anak yang sama sekali belum pernah mencicipi bangku sekolah. Ia sangat berharap, sentuhan teknologi dan pengetahuan lokal dari para peserta bisa menjadi kunci sukses.
“Harapan kami, angka ATS kita yang sudah terverifikasi tervalidasi akan segera turun. Dan yang paling penting, anak-anak yang memungkinkan untuk kembali sekolah, jumlahnya bisa lebih meningkat,” ujar Supriyono dengan nada penuh harap.
Saat ini, data sementara per Mei mencatat sekitar lima ribu ATS. Targetnya jelas: menurunkan angka ini secepat mungkin dan memastikan semakin banyak anak yang kembali mendapatkan hak pendidikannya.












