Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pembangunan infrastruktur masih terus dilakukan secara masif. Yakni dengan reformasi di bidang manufaktur dan industri, hilirisasi mineral dan ekspor barang-barang olahan hasil tambang.
“Akan terus kita tingkatkan dan bolak-balik saya sampaikan setelah nikel akan kita stop bauksit, akan itu stop tembaga, akan kita stop untuk tidak diekspor. Timah akan kita stop, emas akan kita stop, untuk tidak diekspor dalam bentuk raw material atau bahan mentah,” tegas Jokowi secara virtual, Kamis (20/1).
Selain itu, lanjutnya, pembangunan berbagai kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus juga akan terus ditambah dan ditingkatkan. Harapannya, akan dapat menjadi sumber pertumbuhan baru, meningkatkan ekspor manufaktur dan menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
Disisi lain, kebijakan reformasi struktural akan terus berlanjut dengan berfokus pada pembangunan ekonomi berbasis enviromental sosial dan pemerintah. Serta terus mendorong transformasi teknologi dan digitalisasi dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Jokowi berharap, dukungan dari sektor dan industri jasa keuangan dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mensukseskan agenda reformasi struktural tersebut.
“Saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini dan dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim pada pagi hari ini saya luncurkan taksonomi hijau Indonesia terima kasih,” pungkasnya.