Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang dikenal dengan nama ‘WHOOSH’, siap meluncur pada bulan Oktober mendatang. Dengan kecepatan luar biasa mencapai 351 kilometer per jam, kereta ini tidak hanya menjadi terobosan transportasi baru, tetapi juga solusi efektif untuk mengatasi masalah kemacetan dan polusi di wilayah Jabodebek dan Bandung.
Mari simak lebih lanjut bagaimana ‘WHOOSH’ akan mengubah paradigma perjalanan dan menginspirasi masyarakat untuk memilih transportasi massal.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung ‘WHOOSH’ Menuju Era Transportasi Terbaru
Masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung akan segera dapat menggunakan moda transportasi baru yang sangat dinanti-nantikan, yaitu Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Proyek ini telah dimulai pada awal tahun 2016 setelah upacara groundbreaking yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, dan kini Kereta Cepat Jakarta-Bandung dijadwalkan akan resmi beroperasi pada bulan Oktober mendatang.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini bukanlah proyek biasa, mengingat tingginya nilai investasi yang mencapai US$7,27 miliar atau setara dengan Rp110,5 triliun. Dengan panjang rute sejauh 142,3 kilometer, kereta ini akan mampu menghubungkan Jakarta dan Bandung dalam waktu tempuh yang singkat, hanya 48 menit saja.
Kecepatan luar biasa ini dapat dicapai berkat kecepatan operasional kereta sebesar 351 kilometer per jam, hampir tiga kali lipat lebih cepat dibandingkan dengan kereta konvensional seperti Kereta Argo Parahyangan. Ini menjadi sebuah momen bersejarah ketika Presiden Jokowi bersama dengan sejumlah tokoh terkenal seperti Raffi Ahmad, Gading Marten, Nirina Zubir, Armand Maulana, Ayushita, dan Cak Lontong ikut merasakan kecepatan luar biasa Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut.
Dalam perbandingan waktu tempuh, Kereta Cepat Jakarta-Bandung jelas unggul. Sebagai contoh, Kereta Argo Parahyangan memerlukan waktu sekitar 2 jam 45 menit untuk menempuh rute yang sama. Bahkan jika dibandingkan dengan menggunakan mobil pribadi, perjalanan dengan kereta ini masih lebih cepat.
Jika Anda menggunakan mobil melewati jalan tol Cipularang dengan jarak 184 kilometer pada kecepatan 80 kilometer per jam, waktu yang diperlukan akan mencapai 3 jam 20 menit, bahkan lebih lama jika terjadi kemacetan parah.
Dengan kecepatan yang luar biasa ini, Menteri Perhubungan memutuskan untuk memberikan nama ‘WHOOSH’ kepada Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Nama ini diilhami oleh ungkapan yang sering digunakan untuk menggambarkan kecepatan yang tinggi.
Seorang pejabat pemerintah menyatakan bahwa inspirasi untuk nama ini muncul secara tidak sengaja ketika para menteri dan Presiden Jokowi mencoba Kereta Cepat Jakarta-Bandung beberapa waktu lalu.
Kereta Cepat ‘WHOOSH’ Akan Mengubah Mobilitas dan Redefinisi Perjalanan
Menurutnya, nama ‘WHOOSH’ memiliki keunikan dan kemungkinan besar akan mudah diingat oleh masyarakat. Ia bahkan berani mengklaim bahwa nama ‘WHOOSH’ lebih baik dibandingkan dengan nama-nama kereta cepat terkenal seperti Shinkansen di Jepang atau Train à Grande Vitesse (TGV) di Prancis.
Presiden Jokowi memiliki harapan besar terkait operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini. Ia berharap bahwa kereta ini akan meningkatkan mobilitas dan aktivitas ekonomi antara Jakarta, Bandung, dan daerah sekitarnya. Selain itu, ia berharap bahwa kehadiran ‘WHOOSH’ akan mendorong masyarakat untuk lebih banyak menggunakan transportasi massal, yang pada akhirnya akan membantu mengurangi kemacetan lalu lintas.
Data yang diterima oleh pemerintah menunjukkan bahwa kemacetan lalu lintas di wilayah Jabodebek dan sekitarnya, termasuk Bandung, menyebabkan kerugian ekonomi mencapai Rp100 triliun per tahun. Oleh karena itu, Kereta Cepat Jakarta-Bandung diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini.
Harapan Presiden Jokowi mendapatkan dukungan dari tokoh terkenal seperti Raffi Ahmad. Suami dari Nagita Slavina ini menyatakan bahwa ia akan menjadi pengguna setia ‘WHOOSH’. Menurutnya, kereta cepat ini akan memberikan alternatif yang sangat praktis bagi para pekerja yang ingin bepergian antara Jakarta dan Bandung, tanpa harus membeli rumah di Jakarta.
Raffi juga melihat bahwa ‘WHOOSH’ akan membantu mengatasi kemacetan yang sering terjadi di beberapa titik di Kota Bandung, yang juga merupakan kota kelahirannya. Ia yakin bahwa kereta cepat ini akan menjadi solusi yang efektif untuk mengurai kemacetan dan mengurangi polusi di kota tersebut.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung ‘WHOOSH‘: Solusi Efektif Mengatasi Kemacetan dan Polusi
Dengan harapan besar dari Presiden Jokowi, ‘WHOOSH’ siap memberikan dampak positif dalam mengurangi kemacetan dan polusi, serta meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke transportasi massal. Ini bukan hanya tentang perjalanan cepat, tetapi juga tentang mengubah cara kita melihat transportasi dalam era modern ini.