Penyelidikan terkait kematian tragis seorang ibu dan anak di Cinere, Depok, mengungkapkan fakta yang mengejutkan. Polisi mencatat bahwa mereka terakhir kali bertemu dengan anggota keluarga inti mereka 12 tahun yang lalu, pada tahun 2011.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut mengenai latar belakang keluarga ini yang cukup tertutup, perkembangan terbaru dalam penyelidikan, dan upaya polisi untuk mengungkap misteri di balik kematian mereka.
Menggali Lebih Dalam tentang Kematian Ibu dan Anak di Cinere, Depok
Polisi mengungkapkan bahwa ibu berinisial GA (64) dan anaknya, DA (38), yang ditemukan tewas dan hanya tinggal kerangka di Cinere, Depok, telah bertemu terakhir kali dengan anggota keluarga inti mereka sekitar 12 tahun yang lalu, yaitu pada tahun 2011.
Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, menyatakan bahwa dari hasil penyelidikan, terlihat bahwa keluarga ini cenderung menjaga privasinya dengan baik, dan pertemuan terakhir dengan keluarga inti terjadi pada tahun 2011.
Hengki juga menekankan bahwa temuan ini diperkuat oleh keterangan yang diberikan oleh dua anggota keluarga korban yang diberi inisial S dan K. Fakta menunjukkan bahwa inisial kedua keluarga korban tersebut juga tercantum dalam selembar kertas yang ditemukan di lokasi kejadian.
Hal ini mengindikasikan bahwa hubungan antara keluarga inti dan korban kurang harmonis, dengan pertemuan terakhir yang hanya terjadi pada tahun 2011.
Selain itu, Hengki mengungkapkan bahwa kedua korban juga terakhir kali berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya beberapa bulan yang lalu. Mereka hanya berbicara melalui telepon dan setelah itu tidak pernah bertemu lagi.
Polisi menganggap temuan ini memiliki kemiripan dengan kasus satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Namun, Hengki menegaskan bahwa pihaknya tidak akan secara segera mengambil kesimpulan. Proses penyelidikan terus berlanjut untuk mengungkap kasus ini secara menyeluruh.
Rahasia Keluarga yang Terbongkar: Fakta-fakta Terbaru dalam Penyelidikan Kematian
Hengki menjelaskan bahwa kolaborasi antarprofesi sedang berlangsung, termasuk asosiasi psikologi forensik yang bekerja secara retrospektif, autopsi psikologi untuk mencari motif, serta penelitian fase-fase yang didukung oleh laboratorium forensik.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa 12 orang saksi, meskipun identitas saksi tidak diungkapkan. Salah satu yang diperiksa adalah perwakilan dari PLN. Keterangan para saksi ini akan digunakan untuk mencocokkan dengan bukti-bukti yang ditemukan di tempat kejadian guna menyimpulkan penyebab kematian korban.
Terkait dugaan penyebab kematian, Hengki menjelaskan bahwa penyidik akan mempertimbangkan empat faktor, yaitu kematian alami, kematian akibat kecelakaan, kematian akibat bunuh diri, atau kematian akibat pembunuhan. Polisi berusaha untuk tidak terpengaruh oleh opini-opini dan fokus pada bukti-bukti yang ada dalam penyelidikan ini.
Sebelumnya, dua jenazah yang merupakan ibu dan anak ditemukan dalam keadaan tinggal kerangka di sebuah rumah di Cinere pada tanggal 7 September. Kejadian ini terungkap ketika seorang satpam komplek bernama Jafar bersama Ketua RT Sony melakukan pemeriksaan terhadap rumah tersebut. Mereka mencium bau yang tidak sedap setelah berhasil membuka pintu garasi rumah.
Hingga saat ini, polisi terus menyelidiki temuan baru, termasuk sebuah senter dan dupa. Selain itu, sebuah file dengan judul ‘to you whomever’ juga ditemukan yang memiliki kesamaan dengan dua surat yang ditemukan di lokasi kejadian. Isinya berisi keluhan tentang apa yang terjadi dalam keluarga ini.
Misteri Kematian Ibu dan Anak di Cinere: Pertemuan Terakhir Setelah 12 Tahun Lalu
Polisi juga telah memeriksa 12 saksi, termasuk perwakilan dari PLN, untuk mencocokkan keterangan mereka dengan bukti-bukti yang ditemukan di tempat kejadian. Dugaan penyebab kematian mencakup beberapa faktor, seperti kematian alami, kematian akibat kecelakaan, kematian akibat bunuh diri, atau kematian akibat pembunuhan.
Proses penyelidikan masih berlanjut, dengan kolaborasi antarprofesi yang melibatkan asosiasi psikologi forensik dan laboratorium forensik untuk mengungkap misteri di balik kematian tragis ini.