MEMO, Jakarta: Pekan Raya Jakarta (PRJ) telah menjadi salah satu acara yang paling dinantikan di ibu kota sejak pertama kali diadakan pada tahun 1968.
Dalam sejarahnya, PRJ mengalami perubahan yang signifikan dan berhasil bertransformasi menjadi apa yang kita kenal sekarang sebagai Jakarta Fair.
Artikel ini akan membahas perjalanan PRJ dari awalnya di Lapangan Ikada hingga menjadi sebuah pameran terlama yang menampilkan produk unggulan dari berbagai sektor industri di Jakarta.
Asal Mula PRJ: Gagasan Haji Syamsudin Mangan dan Dukungan Gubernur Ali Sadikin
Pekan Raya Jakarta (PRJ) akan dimulai besok, pada Rabu (14/6/2023). Mari kita lihat sejarah PRJ yang telah berlangsung selama ini.
PRJ: Momen Pelepasan Burung Merpati oleh Presiden Soeharto di Tahun Pertama
PRJ pertama kali diadakan pada tahun 1968 di Lapangan Ikada, yang juga dikenal sebagai Kawasan Monumen Nasional. Acara ini dibuka oleh Presiden Soeharto dengan melepas burung merpati.
Beberapa waktu kemudian, Pekan Raya Jakarta berganti nama menjadi Jakarta Fair, yang membuat acara ini menjadi lebih dinamis.
Ide PRJ sendiri muncul dari Haji Syamsudin Mangan, yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Kadin (Kamar Dagang dan Industri).
Ia mencetuskan gagasan tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, dengan tujuan menyatukan pasar malam yang tersebar di Jakarta Selatan.