Tjahjono Haryono Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur mengatakan, jika PPKM tetap berlangsung selama ramadhan, pengaruhnya akan sangat besar. Bahkan omzet kafe dan restoran bisa turun sampai 80 persen.
“Kalau dulu tahun 2020 kita ingat PSBB, penjualan hanya melalui daring. Banyak outlet atau cabang ditutup, sampai akhirnya mengurangi karyawan. Bahkan ada yang harus tetap memberikan THR karena mendekati Idul Fitri, meskipun omzet drop 80 persen,” kata Tjahjono pada Radio Suara Surabaya, Selasa (8/3/2022) pagi.
Jika PPKM masih diberlakukan, jumlah pengunjung kafe dan restauran sangat terpengaruh karena adanya pembatasan kapasitas.
“Apalagi kalau PPKM level tiga traffic-nya jelas sangat terpengaruh, khususnya kalau kita berbicara di mal sempat ada kebijakan saat itu anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak boleh masuk ke sana,” jelasnya.
Selama pandemi Covid-19, mulai Maret 2020, Tjahjono menyebutkan Apkrindo Jatim selalu berkomunikasi dengan Satgas Covid tingkat Kabupaten/Kota maupun Provinsi tentang pelaksanaan protokol kesehatan di masing-masing kafe dan restauran. Monitoring penerapan protokol kesehatan pada seluruh anggota Apkrindo juga selalu dilakukan secara ketat dan reguler melalui grup WhatsApp.