Kejujuran Yang Dicontohkan Rasulullah Itu Seperti Ini
MEMO.CO.ID, — Sifat jujur ada dalam fitrah manusia. Dia akan bertarung dengan sifat dusta yang kerap berbisik untuk menggoda anak cucu Adam.
Yang Kuat Menuai Manfaat
Siapa yang lebih kuat maka dia yang akan menuai manfaat. Mereka akan mendapat balasan kemuliaan di sisi Allah SWT dan manusia.
قَالَ اللَّهُ هَٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ ۚ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orangorang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, Allah ridha terhadap-Nya. Itulah ke beruntungan yang paling besar.” (QS Al Maidah 119). Rasulullah SAW pun bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kebajikan dan kebajikan itulah jalan ke surga. Apabila seseorang bersikap jujur dan selalu memperhatikan kejujuran (dirinya), niscaya di sisi Allah SWT dia dianggap sebagai orang jujur. Kebohongan akan menggiring (pelakunya) pada kejahatan dan kejahatan itulah yang akan menjerumuskannya ke neraka. Apabila seseorang berbohong dan memiliki kebiasaan berbohong, di sisi Allah SWT dia akan dicap sebagai pembohong.” (HR Bukhari dan Muslim).
Jiwa Bersih Tak Mampu Dibohongi dengan Dusta
Jujur merupakan citra hati seorang manusia. Jiwa yang bersih tidak akan mampu dibohongi dengan dusta. Tidakkah seorang penyair berkata: “Kalaulah ada jujur dan dusta dalam kata. Dan dalam hati, tersimpan rahasianya. Maka tanda jujur ada pada mata. Dan saksi nan bisu pun dapat terlihat pada raut muka.”
Mahmud al-Mishri dalam Ensiklopedia Akhlak Muhammad menjelaskan, secara etimologi jujur merupakan lawan kata dari dusta. Dalam istilah bahasa Arab, jujur dipandankan dengan ash-shidqu, sementara arti ash-shiddiq adalah ‘orang yang selalu bersikap jujur, baik dalam perkataan maupun perbuatan’.