Klaten, Memo.co.id
Hanya gara gara nilai ujian nasional rendah dan tidak sesuai harapannya, seorang siswi SMPN gantung diri. Pelajar SMPN Manisrenggo, asal Dukuh Tegalsono Desa Kebondalem Lor Kecamatan Prambanan, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantungdiri, susai dimarahi orangtuanya.
Kejadian tersebut bermula saat BD pulang dari sekolahnya, SMPN 2 Manisrenggo bersama ibunya, Nurhayati untuk menerima pengumuman hasil UN. Sesampainya di rumah, BD langsung mengurung diri di kamar. Dari keterangan keluarganya, nilai UN yang dicapai tidak sesuai dengan harapannya.
Pasalnya, BD berencana untuk melanjutkan belajar di SMAN 1 Kalasan, namun nilai yang dicapainya tidak memenuhi standar masuk sekolah di Kabupaten Sleman, DIY itu.
Saat keluarganya keluar untuk salat Jumat, BD tinggal berdua bersama kakaknya, Aisyah di rumah. Ketika itu, BD tiba-tiba keluar kamar dan tidak segera kembali.
Awalnya, kakaknya mengira bahwa BD ke kamar mandi. Namun lantaran tidak segera kembali, ia kemudian memeriksa ke kamar mandi yang berada di dekat dapur.
Namun sesampainya di dapur, BD ditemukan sudah dalam kondisi tergantung terlilit kain kerudung di kayu atap dapur. Mengetahui kondisi adiknya, Aisyah segera meminta pertolongan kepada warga sekitar namun nyawa BD sudah tidak tertolong.