Dikisahkan, dulu, malaikat JIbril selalu menemui Rosulullah SAW, pada setiap malam Ramadhan. Selanjutnya, membaca kitab suci Al Qur’an. Selain itu, dalam sebuah hadis Ibnu ‘Abbas RA pernah berkata:
“Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah SAW pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al-Qur’an bersamanya.” (HR Bukhari).
Allah SWT berfirman:
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS Al Baqarah: 185).
8. Memperbanyak Amalan Sedekah
Walaupun dapat dilakukan pada bulan- bulan yang lain, tetapi dengan melipatgandakan sedekahan pada bulan Ramadhan bakal ada keutamaan tertentu.
Bila dilakukan dengan cara teratur sepanjang satu bulan penuh, ibadah bulan Ramadhan ini bakal jadi kerutinan bagus yang dapat dilanjutkan di bulan- bulan berikutnya.
Ali bin Abi Thalib pernah berkata: “Barang siapa mengeluarkan sedekah kepada orang miskin, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan menyediakan balasan untuknya berupa kebebasan, sebagaimana bebasnya Nabi Ismail as dan penyembelihan.”
Sementara itu, Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun.” (HR Ahmad, Nasai, dan dishahihkan al-Albani).
9. Amalah Memperbanyak Istighfar
BUlan Ramadhan adalah satu satunya bulan yang dijadikan Allah sebagai pintu gerbang ampunan bagi seluruh ummat Islam. BUlan Ramadhan berarti gerbang ampunan yang tidak akan terlewatkan, jika seluruh ummat memanfatkan dengan baik. Satu satunya cara memanfaatkan gerbang ampunan tersebut, yakni amalan istighfar.
Memperbanyak amalan istighfar berarti memohon ampunan pada Sang Kuasa Allah Yang Maha Pengampun , di saat yang tepat. Saat gerbang pengampunan dibuka oleh Allah SWT. Melalui istighfar, kita memohon ampunan kepada Allah SWT, agar dihapuskan semua dosa dosa di masa lelau hingga saat ini.
Selain istighfar, umat orang Islam juga harus menambahkan amalan amalan lainnya, diantaranya dzikir dan doa. Sesungguhnya malam dan siang hari saat Ramadhan adalah waktu mulia dan utama.
Selain itu, lakukan amal tersebut khususnya pada waktu-waktu istijabah, di antaranya: Saat berbuka, karena seorang yang berpuasa saat ia berbuka memiliki doa yang tak ditolak.
Sepertiga malam terakhir, saat Allah SWT turun ke langit dunia dan berfirman: “Adakah orang yang meminta, pasti aku beri. Adakah orang beristighfar, pasti Aku ampuni dia. Beristighfar di waktu sahur, seperti firman Allah SWT: “Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah),” (QS Al-Dzaariyat: 18).
10. Melakukan I’tikaf
Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda:
“Aku pernah melakukan i’tikaf pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku berkeinginan mencari malam lailatul qadar pada malam tersebut. Kemudian aku beri’tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa lailatul qadar itu di sepuluh hari yang terakhir. ‘Siapa saja yang ingin beri’tikaf di antara kalian, maka beri’tikaflah,’. Lalu di antara para sahabat ada yang beri’tikaf bersama beliau.” (HR Bukhari).
Apakah yang dimaksud i’tikaf ? Sebagian besar orang menyebut, i’tikaf adalah berdiam diri dalam masjid. Pengertiannya dalam konteks ibadah dalam ajaran Islam yaitu berdiam diri di dalam masjid .
Tujuannya adalah untuk mewndekatkan diri kepada Allah SWT. Tujuan i.tikaf adalah mencari keridhaan Allah dan bermuhasabah atas perbuatan-perbuatannya. Orang yang sedang beriktikaf disebut juga mu’takif.
11. Duduk di Masjid Sampai Matahari Terbit
Di sepanjang bulan puasa Ramadhan, diterangkan bahwa Rasulullah SAW, setelah melaksanakan sholat subuh, beliau duduk dalam masjid , berada di tempat shalatnya hingga matahari terbit. Hal ini dimaksudkan agar setelah sahur dan sholat shubuh, seseorang tidak kembali tidur dan tetap beraktivitas seperti biasa.
Rasulullah SAW juga bersabda: “Siapa shalat Shubuh dengan berjama’ah, lalu duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu shalat dua raka’at, maka baginya seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna.” (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
12. Tidurnya Orang Berpuasa itu Ibadah
Ibadah di bulan Ramadan berikutnya merupakan tidur. Kalian tidak hendak menduga kalau pada bulan Ramadan, tidur siang juga membuat kalian memperoleh pahala. Tentang ini karna dengan tidur dapat menghindarkan kalian dari bermacam perihal yang membatalkan puasa.
Tetapi pastinya janganlah hingga ketika berpuasa kalian cuma tidur- tiduran saja. Selain itu ibadah pada bulan Ramadan yang mempunyai banyak pahala merupakan mengejar malam Lailatul Qadar dan bedoa, berwirid, dan beristighfar pada Allah SWT.
Tidurnya orang yang berpuasa itu adalah ibadah. BUkan sebaliknya jika berpuasa harus tidur. Pengertian tdur dalam berpuasa adalah menjadi ibadah, diterangkan sebagai pilihan, jika dihadapkan pada sesuai yang membahayakan dan membatalkan ibadah puasa.
Maka, dari pada berada pada situasi yang bisa membatalkan puasa, maka tidur menjadi pilihan bagi orajg orang yang menjalankan ibadah puasah. Dan, tidurnya orang yang berpuasa , dalam kondisi seperti itu, adalah ibadah.
13. Umroh di Bulan Ramadhan
Menjalan ibadah umrah, bagi orang orang tertentu, khusunya orang yang memiliki harta cukup, adalah sebuah kebahagiaan. Bagi orang orang yang bermukim di Makah, melaksanakan ibadah umrah, terasa ebih nikmat dan lebih mudah, dibanding dengan ummat muslim yang berada di luar jazirah Arab.
Sebabm orang orang muslim di penjuu dunia, harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk masuk ke Mekah dan melakuan ivadah umrah.
Masing masing negara, dimana ummat muslim bermukim, harus mengeluarkan biasay yang tidak sedikit. Namun, ibadahnya memiliki nilai yang lebih besar, jika diamalkan.
Melaksanakan umroh di bulan yang suci ini memang sangat berbeda dengan umroh pada hari dan bulan-bulan biasanya. Umroh pada saat bulan Ramadhan pahalanya seperti melaksanakan Haji. Rasulullah SAW Bersabda: “Umrah pada bulan Ramadhan menyerupai haji.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
14. 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadhan
Pada akhir bulan Ramadhan, tepatnya 10 hari di akhir Ramadhan, Allah SWT sudah menjanjikan akan memberikan ampunan, kepada setiap ummat yang menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar. Tidak ayal, pada malam likuran ( istilah jawa, red ), yang menyebut 10 hari tekahir di bulan ramadhan, banyak ummat Islam memanfaatkan momen tersebut, untuk menjalankan ibadah dengan khusuk.
Tentang penjelasan, 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan beberapa kali kepada pengikutnya, sekaligusnya memberikan contoh dalam bentuk ibadah sepuluh hari terakhir pada bulan suci Ramadhan.
Menjelaskan hal ini, dalam salah satu hadis Rasulullah SAW bersabda: “Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR Muslim).
15. Amalan di Malam Lailatul Qadar
Sebagai ibadah bulan Ramadhan yang pokok, tiap malam ganjil terakhir yang diisyaratkan selaku malam Lailatul Qadar disunnahkan
melipatgandakan shalat sunnah, dzikir, serta membaca Al- Quran.
Ibadah bulan Ramadhan ini terpaut dengan bakal jatuhnya malam Lailatuh Qadar pada satu malam di antara 10 hari terakhir Ramadhan.
Bila sukses memperoleh keistimewaan malam Lailatul Qadar, pasti saja balasan yang diterima hendak amat besar. Tetapi, ibadah yang sangat penting di malam ini merupakan melipatgandakan shalat.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari).
Lailatul Qadar , diisyaratakan datang tiap tanggal ganjil di akhir bulan Ramadhan, paling diharapkan hadir pada malam ke 27.
16. Membayar Zakat Fitrah
Zakat fitrah menjelang berakhirnya bulan puasa, tepatnya saat malam terakhir menjelang Idul Fitri, amalan yang baik buat menysucikan diri dari kelalaian selama bulan puasa adalah memberikan zakat fitrah kepada orang orang yang berhak menerimasnya.
Membayar zakat fitrah bermaksud buat menyempuranakan serta mematri kelalaian yang kalian lakkan kala berpuasa di bulan Ramadan.
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu anhuma dia mengatakan:” Rasulullah SAW mengharuskan zakat fitrah buat mensucikan banyak orang yang berpuasa dari sesia- siaan serta perkata keji, serta pula buat memberi makan fakir miskin. Barang siapa yang menunaikannya saat sebelum shalat( hari raya) maka zakatnya diterima serta barangsiapa yang menunaikannya sehabis shalat maka itu cuma sedekah di antara sedekah biasa.”( HR. Abu Daud)
Demikianlah, catatan Memo.co.id, tentang Amalan amalan Yang Dianjurkan Rasulullah, Selama bulan Ramadhan. Amalan dan fadhilah bulan Ramadhan, tingkatannya sepadaan dengan 70 amalan fardhu yang ada di bulan bulan lain, selain bulan Ramadhan.