Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang sering muncul pada musim pancaroba seperti saat ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengenali gejalanya dengan baik.
Baru-baru ini, terdapat berita menyedihkan tentang seorang anak berusia 8 tahun dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang meninggal karena DBD. Ini menjadi kasus kematian kelima yang tercatat akibat DBD di daerah tersebut.
Baca Juga: 5 Cara Ampuh Memanfaatkan Air Kelapa untuk Rambut Sehat!
Direktur RSUD Jombang, Ma’murotus Sa’diyah, mengungkapkan, “Anak tersebut sebelumnya pernah mengalami DBD sekitar setahun yang lalu dan mendapat perawatan di rumah sakit ini. Biasanya, serangan kedua akan lebih berat.”
Di daerah lain, seperti Batu, Malang, Jawa Timur, seorang balita berusia 4 tahun juga menjadi korban DBD. Selain itu, selama Januari hingga Februari 2024, empat orang warga Kabupaten Bogor juga dilaporkan meninggal karena penyakit ini.
Baca Juga: Terungkap! 57% Anak Indonesia Alami Intoleransi Laktosa: Solusinya?
Penyakit DBD disebabkan oleh infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Karena musim hujan masih berlangsung, lingkungan pun masih rentan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk pembawa penyakit ini.
Mengenali Gejala dan Langkah Pencegahan DBD untuk Kesehatan Anda
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak semua gejala DBD terlihat dengan jelas, dan pasien bisa sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Gejala biasanya baru muncul setelah 4-10 hari terinfeksi dan dapat berlangsung selama 2-7 hari.
Gejala yang perlu diwaspadai pada demam berdarah antara lain demam tinggi sekitar 40 derajat Celsius, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, pembengkakan kelenjar, serta ruam.
Apabila mengalami gejala tersebut, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Selain itu, pasien juga dapat diberikan Paracetamol, cukup cairan, dan istirahat untuk mengurangi gejala.
Tetapi, perlu diingat bahwa kita harus tetap waspada meskipun demam mulai mereda. Gejala DBD yang lebih parah seperti sakit perut yang hebat, muntah berlebihan, napas yang cepat, pendarahan dari gusi atau hidung, kelelahan yang ekstrem, gelisah, feses berdarah, rasa haus yang sangat, kulit yang pucat dan dingin, serta tubuh yang lemas harus segera mendapat pertolongan medis di unit gawat darurat.
DBD, penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, telah menelan korban di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Jombang, Malang, dan Bogor. Gejala DBD bisa tidak terlihat dengan jelas, tetapi perlu diwaspadai seperti demam tinggi, sakit kepala parah, mual, dan lainnya.
Penting untuk segera mendapatkan perawatan medis jika mengalami gejala tersebut, sambil tetap waspada terhadap gejala yang lebih parah. Dengan meningkatkan pemahaman tentang gejala dan pencegahan DBD, diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit ini di masyarakat.