Example floating
Example floating
Abata

Waketum MUI: Kunci Perdamaian Ada di Semangat Saling Memberi, Bukan Meminta

Avatar
×

Waketum MUI: Kunci Perdamaian Ada di Semangat Saling Memberi, Bukan Meminta

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

MEMO – Semua umat beragama diajak untuk meningkatkan kepedulian sosial dengan membangun program bersama yang berfokus pada semangat berbagi dan memberi. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud, menegaskan bahwa saling memberi merupakan inti dari ajaran agama yang bisa memperkuat persatuan dan perdamaian antarumat beragama.

Dalam acara Perayaan Persaudaraan dan Kemanusiaan Dunia serta Pekan Kerukunan Antar-Umat Beragama Dunia yang digelar di Gedung DPD RI, Minggu (9/2/2025), Kiai Marsudi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan semangat memberi sebagai dasar kehidupan sosial.

“Inilah inti ajaran agama kita, yaitu perdamaian, kesetaraan pemikiran, serta kenyamanan dalam bertindak dan berinteraksi. Kehidupan sosial yang harmonis membutuhkan hubungan yang saling menguatkan,” ujarnya.

Acara yang digagas oleh Center for Dialogue and Cooperation among Civilization (CDCC) dan Inter Religious Council (IRC) Indonesia, serta didukung oleh DPD RI, menjadi wujud nyata dalam membangun harmoni antarumat beragama di Indonesia.

Menurut Kiai Marsudi, kerukunan tidak hanya dibangun dengan sikap saling menghormati, tetapi juga dengan memberi ruang bagi perbedaan serta menjalin dialog yang konstruktif.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa semangat memberi lebih penting dibandingkan dengan sikap meminta atau bahkan memaksa.

“Memberi dalam bentuk apapun, baik itu kesempatan berdialog, pertolongan saat dibutuhkan, atau sekadar ruang untuk memahami perbedaan, adalah kunci persatuan,” jelasnya.

Dengan pendekatan ini, tidak ada paksaan atau tuntutan di antara umat beragama, tetapi yang ada hanyalah kesadaran untuk saling membantu dan melengkapi

Untuk menjaga keberlangsungan semangat kebersamaan ini, Kiai Marsudi berharap agar kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin. Tujuannya adalah memperkuat persatuan dan menciptakan hubungan yang lebih harmonis antarumat beragama di Indonesia.

Baca Juga  Lontong Oncom Pedas Gurih: Takjil Istimewa Bikin Nagih

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Din Syamsuddin, serta berbagai tokoh agama dan diplomat dari negara sahabat.

Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia membutuhkan lebih banyak ruang dialog dan kerja sama antarumat beragama. Dengan mengutamakan semangat memberi, bukan meminta, diharapkan perdamaian dan keharmonisan sosial dapat terus terjaga.