Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan kerjasama antara pemangku kepentingan jadi kunci sukses transformasi digital koperasi atau Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM).
Karenanya, dia menghargai Bank Indonesia yang sudah melangsungkan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2022 sebagai tempat kerjasama untuk banyak penopang kebutuhan di bagian digitalisasi UMKM Indonesia.
“Ke kawan-kawan BI, saya ajak supaya terus mendampingi UMKM Indonesia dalam usaha membuat produk UMKM atau produk asli bikinan dalam negeri memimpin marketplace dan menyiapkan produk UMKM yang bersaing ke arah pasar global,” kata Teten ke wartawan, Sabtu (28/5/2022).
Menurut Teten, transformasi digital akan menggerakkan ketahanan UMKM jadi lebih kuat di tengah-tengah gelombang disrupsi digital dan wabah COVID-19 yang ke arah saat wabah. Hingga, sambungnya, UMKM penting untuk menyiapkan transformasi digital.
Berdasar penelitian Bank Dunia, 80 % UMKM yang tersambung ke ekosistem digital mempunyai ketahanan lebih bagus di tengah-tengah wabah.
“Dua hal sebagai catatan saya, Pertama adalah pandemi ini sudah mengakselerasi transformasi digital UMKM di penjuru dunia terhitung Indonesia. Ke-2 , sehabis pandemi, keperluan UMKM untuk memaksimalkan ekosistem digital akan makin tidak terelak,” jelasnya.
Per April 2022, sekitaran 19 juta UMKM disebutkan sudah masuk ke ekosistem digital. Angka ini menambahkan 11 juta UMKM yang semenjak awalnya wabah telah on boarding atau 29,5 % dari keseluruhan komunitas UMKM, dan mendekati sasaran 30 juta UMKM masuk ke ekosistem digital di tahun 2024 mendatang.
Pada 2030, kekuatan ekonomi digital Indonesia diprediksikan capai angka Rp 4.531 triliun atau jadi yang paling besar di Asia Tenggara.
Ini memberikan indikasi makin keutamaan menyiapkan taktik pengiringan dan peningkatan UMKM lewat tehnologi digital.
“Alih bentuk digital UMKM ialah sebuah usaha yang holistik. Bukan hanya di aspek marketing saja, tetapi membuat ekosistem yang mencakup proses usaha dari hulu ke hilir,” tandasnya.
