“Kini, HR mendapat manfaat dari SAP SuccessFactors karena dilengkapi kemampuan cerdas untuk memberdayakan pengguna bisnis membuka potensi karena kemudahan penggunaan antarmuka (interface), dan mempersingkat waktu untuk menyiapkan lanskap sistem yang kompleks, dan menyelaraskan data dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan pengguna bisnis melakukan analisis canggih dalam pengelolaan SDM berbasis data,” kata Andreas.
Menurut Handri, tantangan terbesar yang dihadapi dalam perusahaannya yakni mengelola perubahan dan cara berpikir.
Selain beradaptasi kepada proses-proses yang terbaik dan terkini, HR juga perlu menggalang dukungan dari semua pemangku kepentingan dan mengedepankan kepemimpinan yang unggul untuk menggerakkan perubahan.
“Perubahan cara berpikir ini memang tidak mudah, sebab membutuhkan learning agility dan kemauan untuk learn, unlearn, serta re-learn sesuatu yang baru,” kata Handri.
Akan tetapi, tantangan itu tidak menghalangi komitmen menerapkan transformasi digital, justru Bank Danamon melihatnya sebagai proses belajar yang masih berjalan.
Dengan menjalankan proses transformasi digital yang masih berlangsung ini, Bank Danamon berharap dapat memberikan dampak yang berarti dan nyata untuk perusahaan secara cepat. Bank Danamon juga tengah mempersiapkan proses digitalisasi dalam bidang HR lebih lanjut dalam kurun waktu setahun dua tahun ke depan.
“Kami sedang mendesain roadmap Strategic Initiative HR 2023-2024 yang salah satunya itu membangun data-driven yang memanfaatkan big data HR yang kaya dan dinamis untuk menggerakkan keputusan strategis terkait sumber daya manusia. Selain itu kita ingin bisa memanfaatkan data itu tidak hanya untuk business analysis tetapi juga people analysis,” kata Handri.